Mual dan muntah adalah tanda kehamilan yang paling sering dialami. Ketidakhadiran gejala mual dan muntah bisa membuat seorang wanita tidak menyadari kehamilannya.
Sebenarnya, selain merasa mual dan muntah, terdapat tanda-tanda kehamilan lain yang seringkali terabaikan. Penting untuk mengenali kehamilan sejak awal agar Ibu dapat mulai makan makanan bergizi dan merawat kehamilan dengan baik.
Lalu apa saja ciri-ciri hamil muda yang jarang disadari? Nah, untuk membantu Mama, telah mengumpulkan informasi penting ini khusus untuk Ibu dalam pembahasan berikut. Apa saja yang akan dibahas?
1. Merasa capek dan susah untuk beristirahat.
Kelelahan yang tidak biasa bisa menjadi tanda awal kehamilan. Meski mungkin tidak biasa dialami oleh Mama, ini adalah gejala awal kehamilan yang normal.
Selama trimester pertama, kadar hormon tubuh meroket dan peningkatan progesteron benar-benar dapat berdampak signifikan tubuh. Merasa lelah adalah tanda bahwa Mama harus berhenti dan beristirahat.
Pada trimester pertama, ibu hamil mungkin mengalami gangguan tidur. Menurut para pakar, hal ini kemungkinan besar dipicu oleh fluktuasi hormon.
2. Perubahan pada payudara
Rasa sakit pada payudara sering kali menjadi pertanda awal kehamilan. Hormon-hormon kehamilan dapat menyebabkan payudara membesar dan terasa nyeri. Selain itu, payudara mungkin terasa lebih berat, penuh, atau sensitif saat disentuh.
Selain itu, pembuluh darah di payudara pun terlihat menonjol, Ma. Puting payudara juga dapat berubah secara signifikan selama minggu-minggu awal kehamilan.
Puting payudara menjadi lembut juga merupakan salah satu gejala awal kehamilan, Ma.
3. Menstruasi terlewat
Tidak datang bulan adalah indikasi awal kehamilan yang paling umum. Menurut penelitian, hal ini dialami oleh sekitar sepertiga wanita.American Pregnancy Association, haid yang terlambat sering kali menjadi tanda awal kehamilan.
Gejala awal inilah yang biasa mendorong para calon Mama untuk melakukan tes kehamilan.
Namun berhati-hatilah bahwa tidak semua periode yang terlewat atau tertunda berarti Mama hamil.
Perubahan berat badan yang signifikan, gangguan hormon, tingkat stres yang tinggi, atau penghentian penggunaan alat kontrasepsi terkadang dapat berdampak pada siklus menstruasi. Hal ini bisa mengakibatkan Mama mengalami keterlambatan datang bulan atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
4. Nyeri di kepala atau sensasi berputar.
Sakit kepala bisa jadi merupakan indikasi awal kehamilan. Walaupun umumnya muncul di akhir trimester pertama dan kedua, sakit kepala dapat muncul lebih cepat. Hal ini sekali lagi disebabkan oleh fluktuasi hormon pada awal kehamilan.
Mual dan sensasi hampir pingsan umum terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Meskipun begitu, sebagian ibu hamil merasakannya sejak awal masa kehamilan.
Nah, jika Mama sedang dalam program hamil dan tiba-tiba pusing, tidak ada salahnya untuk mencoba alat tes kehamilan.
5. Muncul flek
Tidak mengherankan jika seorang ibu mengalami bercak darah atau pendarahan ringan di trimester pertama kehamilan. Kondisi ini merupakan indikasi awal kehamilan yang umum dan sering dikaitkan dengan 'perdarahan implantasi'.
Pendarahan implantasi muncul saat sel telur yang telah dibuahi atau embrio menempel di lapisan rahim.
Apabila Ibu mengalami pendarahan, segera konsultasikan diri ke dokter. Umumnya, flek tidak perlu dicemaskan.
Tetapi itu bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius seperti kehamilan ektopik atau keguguran. Jika Mama mengalami pendarahan yang tidak normal, segera cari bantuan medis.
Mengalami nyeri dan kram seperti saat haid
Gejala ini seringkali membuat bingung karena kemunculannya berdekatan dengan jadwal haid. Apabila Mama sedang berusaha untuk hamil dan merasakan kram perut yang mirip dengan kram menstruasi, bisa jadi itu merupakan indikasi kehamilan, bukan pertanda datang bulan.
Rasa sakit mungkin juga muncul bersamaan dengan bercak darah atau pendarahan implantasi.
Bukannya merasakan sakit seperti saat haid, sebagian wanita hanya mengalami kram perut ringan. Hal ini mungkin disebabkan oleh ligamen yang mulai tertarik seiring dengan perubahan bentuk rahim. Ketika Ibu mengalami kram, gejala awal kehamilan lainnya biasanya juga muncul bersamaan.
6. Ada sensasi seperti perut diremas-remas dari bagian dalam.
Pada trimester pertama kehamilan, ibu mungkin mengalami sensasi perut seperti tertarik. Sensasi ini mirip dengan otot yang meregang atau terasa seperti dicubit dari dalam. Pada masa awal kehamilan, ibu juga mungkin merasakan sakit perut di bagian bawah, yang terkadang terasa di satu sisi dan di waktu lain berpindah ke sisi yang lain.
Jika hal ini terjadi, Ibu tidak usah cemas karena ini adalah proses peregangan yang menandakan rahim sedang mempersiapkan diri untuk menampung bayi.
7. Perasaan tidak nyaman akibat perut yang terasa penuh gas dan masuk angin.
Kembung perut mungkin dialami oleh sebagian ibu hamil, meskipun bukan merupakan keluhan yang lazim. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron selama kehamilan.
Progesteron dapat memicu perut kembung karena efek relaksasinya pada otot polos di dinding usus. Hormon ini lazimnya memiliki beragam dampak, dan sebagian di antaranya berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman.
Masuk angin bisa menimbulkan nyeri di area perut atau di bawah tulang rusuk, termasuk pada masa awal kehamilan.
Pergeseran hormon di tiga bulan pertama kehamilan bisa mengacaukan sistem pencernaan yang normal, sehingga menimbulkan penumpukan gas.
Jadi, wajar saja jika Ibu hamil lebih sering kentut atau bersendawa pada trimester pertama. Hal ini biasa terjadi.
8. Muncul jerawat
Perubahan hormon selama kehamilan trimester pertama seringkali memicu timbulnya jerawat pada wajah ibu. Hormon memang menjadi salah satu penyebab utama masalah jerawat yang semakin parah.
9. Lebih sering buang air kecil.
Toilet mungkin akan menjadi teman setia bagi para wanita yang sedang mengandung selama beberapa bulan mendatang. Sebuah studi yang dilakukan di Taiwan menunjukkan bahwa sekitar 77% ibu hamil mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil.
Di masa-masa awal kehamilan, frekuensi buang air kecil yang meningkat pada ibu hamil bukan disebabkan oleh tekanan janin. Melainkan, kehamilan memicu peningkatan aliran darah ke ginjal hingga 35%-60%, yang mengakibatkan produksi urine yang lebih banyak.
10. Gangguan pencernaan lain, misalnya susah buang air besar atau justru buang air besar terlalu sering.
Konstipasi terjadi karena peningkatan kadar progesteron dalam tubuh, yang menyebabkan relaksasi pada dinding usus sehingga proses buang air besar menjadi lebih sulit.
Untuk menanganinya, Ibu bisa memperbanyak konsumsi serat, buah-buahan, dan sayuran serta memastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi.
Gejala ini mungkin muncul pada masa awal kehamilan. Akan tetapi, berbeda dengan tanda-tanda kehamilan lainnya, diare bukan disebabkan oleh fluktuasi hormon.
Menurunnya daya tahan tubuh pada ibu hamil dapat menyebabkan diare. Walaupun tidak berdampak pada janin, kondisi ini tentu saja membuat ibu merasa tidak nyaman.
11. Adanya perbedaan pada cairan serviks
Beberapa ibu hamil mengalami peningkatan produksi lendir serviks, yang menyebabkan keputihan lebih banyak dari normal.
Di masa-masa awal kehamilan, lendir bisa jadi terlihat lebih encer dan terasa lebih licin dari biasanya dalam jangka waktu yang lebih panjang, lalu kemudian mengental karena kadar progesteron yang meningkat.
Ma, salah satu indikasi awal kehamilan yang paling kentara adalah adanya lendir atau keputihan yang lebih kental dari biasanya.
Cairan serviks umumnya berwarna putih atau kuning muda. Akan tetapi, Mama tidak perlu cemas jika mendapati keputihan berwarna cokelat.
12. Sensitif terhadap bebauan atau wewangian khusus.
Apabila ibu hamil tiba-tiba menjadi lebih sensitif terhadap bau anyir atau bau tidak enak lainnya di trimester pertama, hal ini wajar. Sebab, kemampuan indra penciuman meningkat tajam sehingga ibu dapat mendeteksi aroma yang sebelumnya tidak tercium.
Walaupun wajar, keadaan ini berpotensi menyebabkan Mama sering merasa enek.
13. Adanya perbedaan dalam preferensi makanan.
Pada trimester pertama kehamilan, selera makan seringkali berubah. Banyak wanita hamil yang mendapati diri mereka tidak terlalu sering merasa lapar. Hal ini bisa terjadi karena adanya rasa mual atau karena ibu memang tidak merasakan lapar seperti biasanya.
Walaupun Mama tidak merasa ingin makan atau tidak berselera, penting untuk memastikan kebutuhan gizinya tetap terpenuhi, ya!
Ada ibu hamil yang tiba-tiba tidak nafsu makan, namun ada juga yang justru merasa sangat lapar. Mungkin Mama jadi sering ngemil dan makan banyak.
Selain cepat merasa lapar, Ibu juga tiba-tiba menjadi mudah merasa dahaga dan sering minum.
14. Perasaan jadi gampang sekali berubah-ubah.
Perubahan suasana hati yang drastis dan tak terduga mungkin terjadi akibat intensitas emosi yang meningkat di trimester pertama kehamilan.
Tubuh Mama menghasilkan hormon dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini juga memicu perubahan emosi. Jadi, wajar jika Mama menjadi lebih mudah tersinggung, sedih, atau perasa.
Jika Ibu sedang mengharapkan kehadiran buah hati, perhatikan berbagai perubahan yang terjadi pada diri Ibu. Di samping itu, Ibu dapat memastikan kehamilan dengan alat tes kehamilan jika sudah terlambat datang bulan beberapa hari.
Itu penjelasan tentang Tanda-tanda awal kehamilan yang seringkali tidak disadari.Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan, ya, Bu.
- 7 Tanda Kehamilan yang Sebaiknya Tidak Disepelekan
- 5 Gejala Kehamilan yang Tidak Perlu Dikhawatirkan
- Kenali Penyebab dan Gejala Kehamilan Palsu