
Jaringan Medkom Subang - Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia, di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk di jaringan organ hati.
Karsinoma hepatoseluler dan kanker saluran empedu ( kolangiokarsinoma ) adalah jenis utama kanker hati primer pada orang dewasa.
Kanker hati dapat dialami oleh siapa pun, namun risiko terkena kanker bergantung pada banyak faktor, seperti usia, genetika, gaya hidup, dan faktor lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat meningkatkan risiko kanker hati:
1. Pola makan tidak sehat
Pola makan tidak sehat berisiko menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Dua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko kanker hati.
Menurut data Penelitian Kanker UK , sekitar 20 dari 100 kasus kanker hati (20 persen) di Inggris disebabkan oleh kelebihan berat badan atau obesitas.
Selain itu, orang yang kelebihan berat badan umumnya mengembangkan kondisi diabetes dan penyakit hati berlemak nonalkohol.
2. Konsumsi makanan tinggi gula
Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan dapat menyebabkan seseorang terkena diabetes.
Menurut studi yang diterbitkan di Jurnal Akses Terbuka Ilmu Kedokteran Makedonia , diabetes melitus dan obesitas telah dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker hati karsinoma hepatoseluler.
Penderita penyakit tersebut berpeluang dua kali lebih tinggi untuk mengembangkan karsinoma hepatoseluler dibanding mereka yang tidak obesitas dan tidak memiliki diabetes.
Diabetes dapat memengaruhi banyak organ, termasuk hati. Seiring waktu, efek buruk diabetes dapat menyebabkan jaringan hati menjadi parut dan fungsinya hilang secara bertahap.
Pada beberapa orang, kerusakan yang semakin parah dapat menyebabkan karsinoma hepatoseluler, yakni bentuk kanker hati yang paling umum.
3. Mengonsumsi alkohol
Konsumsi alkohol berisiko mengembangkan kanker hati karsinoma hepatoseluler, dengan peningkatan risiko seiring dengan meningkatnya kadar asupan alkohol.
Konsumsi alkohol kronis (40 hingga 60 gram alkohol setiap hari) sangat terkait dengan kanker hati primer karsinoma hepatoseluler.
Mengutip studi yang diterbitkan di jurnal Kedokteran Hepatik Bukti dan Penelitian , alkohol (etanol) merupakan penyumbang terbesar insiden kanker hati di negara maju.
Kondisi tersebut diperkirakan dapat melampaui hepatitis B sebagai penyebab kanker hati yang paling umum di seluruh dunia.
Alkohol bahkan diakui oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) sebagai karsinogen golongan 1, penyebab utama sirosis dan penyebab utama transplantasi hati di negara maju.
4. Merokok
Merokok menjadi salah satu penyebab utama kematian (yang dapat dicegah) akibat kanker, dengan tembakau ditetapkan sebagai karsinogen golongan 1 oleh IARC.
Penelitian menemukan bahwa kebiasaan merokok saat ini meningkatkan risiko kanker hati karsinoma hepatoseluler dan kolangiokarsinoma intrahepatik (kanker di saluran empedu yang berada di dalam hati).
Pembakaran tembakau dan zat aditif lainnya selama merokok menghasilkan karsinogen seperti beta-naftilamin dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
Partikel-partikel ini menyebabkan peradangan dan metabolismenya, terutama di hati, berpuncak pada pembentukan DNA-adduct dan mutasi yang mendorong karsinogenesis.
Risiko kanker hati juga menjadi lebih tinggi pada orang yang merokok dan memiliki infeksi hepatitis B atau C.