
—Bojan Hodak, pelatih Persib Bandung, lahir di Zagreb, pusat budaya dan ekonomi penting di Eropa Tengah yang kala itu masih bernama Yugoslavia. Kota yang kini menjadi ibu kota Kroasia itu melahirkan sosok visioner yang kemudian mencetak sejarah di sepak bola Indonesia.
Datang dari benua biru dengan segudang pengalaman melatih, Hodak membawa pendekatan taktik modern ke tubuh Persib. Berlisensi Pro UEFA dan dikenal gemar menggunakan formasi 4-3-3 Defending, dia terbukti mampu mengubah arah perjalanan Maung Bandung.
Tiba di Indonesia pada musim 2023/2024 ketika Persib berada di zona degradasi, Hodak langsung mendapat tantangan besar. Klub kebanggaan Kota Kembang itu baru saja berpisah dengan pelatih sebelumnya, Luis Milla, dan terjerembab di posisi ke-16 klasemen.
Awal yang berat mewarnai debut Hodak bersama Persib karena hanya mampu meraih hasil imbang kontra Bali United di kandang, kalah dari Persis Solo, dan ditahan Barito Putera. Namun perlahan tapi pasti, tangan dingin pelatih asal Zagreb ini mulai menunjukkan pengaruhnya.
Persib mencatatkan 14 laga tanpa kekalahan dan menembus Championship Series Liga 1 2023/2024. Momen bersejarah pun tercipta ketika Persib memastikan gelar juara setelah mengalahkan Madura United dalam laga dua leg final.
Menariknya, itu menjadi gelar pertama Persib yang diraih di bawah pelatih asing. Hodak berhasil menyatukan tim yang sempat limbung dan menjadikannya kekuatan utama di liga domestik.
Sukses musim pertamanya bersama Persib langsung diikuti pencapaian luar biasa di musim 2024/2025. Hodak membawa Maung Bandung mempertahankan gelar juara Liga 1 sekaligus mencatatkan rekor 18 pertandingan tanpa kekalahan.
Puncak pesta juara terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api saat Persib mengalahkan Persis Solo 3-2 pada 24 Mei 2025. Gelar tersebut menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya Persib merayakan trofi juara di kandang sendiri.
Sebelumnya, seluruh gelar domestik Persib di era Liga Indonesia selalu diraih di luar Bandung, mulai dari Jakarta (1995), Palembang (2014), hingga Bangkalan (2024).
“Fan kami sering mengeluh soal itu, jadi kami ingin menghadirkan momen ini di rumah sendiri,” ujar Hodak usai laga penentuan.
Di malam penuh suka cita itu, Hodak juga dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Liga 1 2024/2025. Gelar tersebut sekaligus menjadikannya pelatih pertama yang dua kali berturut-turut memenangi penghargaan serupa di kasta tertinggi Indonesia.
“Terima kasih kepada pemain, fans, staf pelatih, dan keluarga saya,” kata Hodak dalam konferensi pers.
Dia menyebut keberhasilan Persib sebagai kerja kolektif yang tak mungkin tercapai tanpa peran semua pihak. Dalam karirnya, Hodak dikenal sebagai pelatih yang tahan tekanan dan mampu mengangkat performa tim dalam situasi sulit.
Sebelum ke Persib, dia menukangi Kuala Lumpur FA selama dua musim dengan catatan 79 pertandingan dan PPP 1,53. Di Indonesia, dia sempat melatih PSM Makassar pada 2020 meski hanya bertugas dalam delapan pertandingan. Hodak juga pernah menukangi Timnas Malaysia U-19, Kelantan FA, Johor Darul Ta’zim, hingga UPB-MyTeam FC.
Selain itu, dia sempat menjabat sebagai Ketua Eksekutif Penang FA dan menjadi asisten pelatih di klub top Tiongkok, Shandong Luneng. Dengan pengalaman panjang di Asia Tenggara, Hodak dikenal cepat beradaptasi dengan karakter pemain lokal.
Selama melatih Persib sejak 26 Juli 2023, Hodak sudah mencatatkan 75 pertandingan dengan rata-rata poin per pertandingan mencapai 1,87. Angka itu menjadikannya salah satu pelatih paling konsisten di Liga Indonesia.
Namun Hodak bukan sosok yang larut dalam euforia. “Saya selalu bicara soal hari esok, jadi besok saya harus berpikir soal musim depan,” ucap dia sambil menegaskan fokusnya pada persiapan pemain baru dan pramusim.
Dengan masa kontrak yang diperkirakan hingga 2026, Hodak kini menjadi pelatih tersukses dalam era profesional Persib Bandung. Dia bukan hanya membangun tim yang kompetitif, tapi juga mengukir sejarah yang sulit dilupakan bobotoh.
Di tangan pelatih asal Zagreb yang lahir 4 Mei 1971 itu, Maung Bandung menemukan identitasnya kembali. Dia membuktikan pelatih asing bisa memberi warna positif di Liga Indonesia jika diberi kepercayaan dan waktu.
Dengan agen profesional R&R Management yang menaunginya, Hodak tetap tenang dan tak terpengaruh sorotan media. Dia hanya ingin fokus mengantar Persib tetap kompetitif di Super League 2025/2026 yang kian ketat persaingannya.
Bojan Hodak bukan hanya pelatih hebat, tetapi juga sosok pemimpin lapangan yang tahu bagaimana menghidupkan semangat kolektif tim. Dari Zagreb ke Bandung, dari krisis ke kejayaan, kisah Bojan Hodak layak dikenang sebagai legenda baru Maung Bandung.