10 Klub Championship dengan Followers Instagram Terbanyak, Nomor 1 Dianggap Klub Siluman?

10 Klub Championship dengan Followers Instagram Terbanyak, Nomor 1 Dianggap Klub Siluman?

- Liga 2 Indonesia yang kini bertransformasi menjadi Championship kembali menghadirkan persaingan ketat di musim 2025/2026, tidak hanya di lapangan hijau tetapi juga di media sosial.

Media sosial kini menjadi arena pertempuran baru bagi klub-klub sepak bola. Tidak hanya sekedar menampilkan hasil pertandingan, akun Instagram resmi klub juga menjadi cerminan popularitas dan daya tarik mereka di mata publik. Jumlah followers bahkan kerap dijadikan parameter kesuksesan sebuah klub di luar lapangan.

Di Liga 2 musim ini, persaingan digital sangat ketat dengan rentang yang cukup ekstrem. Mulai dari klub pendatang yang baru memiliki ribuan followers hingga klub yang hampir menembus angka satu juta pengikut. Perbedaan ini mencerminkan berbagai faktor, mulai dari sejarah klub, basis penggemar tradisional, strategi media sosial, hingga kontroversi yang menyelimuti.

Berdasarkan data terbaru jumlah pengikut Instagram, terdapat fenomena menarik dimana klub dengan followers terbanyak justru kerap dianggap kontroversial oleh sebagian penggemar sepak bola Indonesia.

10. PSMS Medan - 127K Followers

Membuka daftar 10 besar, Ayam Kinantan memiliki 127 ribu pengikut, menunjukkan basis penggemar yang cukup solid di Sumatera Utara meski berada di posisi terbawah dalam kategori ini.

9. PSPS Riau - 128K Followers

Klub asal Pekanbaru ini menempati posisi kesembilan dengan 128 ribu followers, membuktikan antusiasme sepak bola di Sumatera masih tinggi dengan selisih tipis dari PSMS Medan.

8. Persiraja Banda Aceh - 229K Followers

Laskar Rencong berhasil masuk 8 besar dengan 229 ribu pengikut, menunjukkan dukungan solid dari masyarakat Aceh dan sekitarnya dengan peningkatan signifikan dari dua klub Sumatera sebelumnya.

7. Sriwijaya FC - 288K Followers

Klub legendaris asal Palembang ini masih memiliki daya tarik besar dengan 288 ribu followers, menunjukkan loyalitas penggemar yang tidak pudar meski performa tim mengalami pasang surut.

6. Persipura Jayapura - 324K Followers

Mutiara Hitam Papua tetap mempertahankan popularitas mereka dengan 324 ribu pengikut, meski kini berkompetisi di Liga 2 setelah terdegradasi dari Liga 1 beberapa musim silam.

5. Barito Putera - 360K Followers

Klub asal Kalimantan Selatan ini menempati posisi kelima dengan 360 ribu followers, menunjukkan dukungan kuat dari penggemar di luar Pulau Jawa.

4. Persela Lamongan - 386K Followers

Laskar Joko Tingkir berhasil mempertahankan basis penggemar setia mereka dengan 386 ribu pengikut. Kini Persela Lamongan tengah menyiapkan tim guna bisa kembali lolos ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia bersama pelatih Aji Santoso.

3. PSS Sleman - 801K Followers

Super Elang Jawa menunjukkan konsistensi dalam mempertahankan popularitas mereka dengan 801 ribu followers. Dukungan dari Yogyakarta dan sekitarnya menjadi kekuatan utama klub ini di media sosial dengan lompatan besar dari posisi keempat.

2. PSIS Semarang - 869K Followers

Klub asal Semarang ini menempati posisi kedua dengan 869 ribu pengikut. PSIS memiliki basis penggemar yang solid dan sejarah panjang dalam sepak bola Indonesia, menjadikan mereka salah satu favorit untuk promosi ke Liga 1.

1. FC Bekasi City - 948K Followers

Memimpin daftar dengan hampir satu juta pengikut, FC Bekasi City menjadi klub paling populer di Liga 2. Namun ironisnya, popularitas tinggi ini justru membuat mereka kerap disebut sebagai "klub siluman" oleh sebagian penggemar. Kritik muncul karena dianggap sebagai klub artifisial yang lebih fokus pada aspek marketing daripada membangun tradisi sepak bola yang organik.

Tim-Tim Baru Masih Berjuang Membangun Popularitas

Di sisi lain, tiga tim baru yang berkompetisi di Liga 2 musim ini masih berjuang membangun basis penggemar di media sosial. Persikad Depok (12.1K), Sumsel United (3.2K), dan Garudayaksa FC (1.3K followers) menempati posisi terbawah dalam daftar ini.

Kondisi ini wajar mengingat ketiga klub tersebut masih dalam tahap membangun identitas dan basis penggemar. Diperlukan waktu dan prestasi konsisten untuk bisa menyaingi popularitas klub-klub senior yang sudah memiliki sejarah panjang.

Fenomena "Klub Siluman"

Menariknya, FC Bekasi City yang memimpin daftar justru kerap mendapat kritik sebagai "klub siluman". Istilah ini muncul karena beberapa faktor:

  1. Popularitas Instan: Klub ini relatif baru namun langsung memiliki followers dalam jumlah besar
  2. Kurangnya Tradisi: Belum memiliki sejarah panjang dan tradisi yang mengakar di masyarakat
  3. Fokus Marketing: Dianggap lebih mengutamakan aspek pemasaran daripada membangun kultur sepak bola
  4. Basis Penggemar: Dipertanyakan keaslian dan loyalitas basis penggemarnya

Fenomena ini mencerminkan dinamika sepak bola modern Indonesia, dimana aspek digital dan media sosial menjadi semakin penting, namun tetap membutuhkan keseimbangan dengan nilai-nilai tradisional dan keaslian dalam olahraga.

Liga 2 musim 2025/2026 akan menjadi ajang pembuktian, apakah popularitas di media sosial akan berbanding lurus dengan performa di lapangan, atau justru klub-klub dengan basis penggemar organik yang akan menunjukkan kekuatan sesungguhnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama