KABAR BANJAR - Di tengah makin populernya belanja online dan maraknya HP murah di pasaran, kasus penipuan HP palsu juga makin sering terjadi. Yang bikin miris, HP palsu zaman sekarang tampilannya makin mirip aslinya bahkan sampai dus, logo, dan antarmukanya bisa bikin bingung pengguna awam.
Kalau kamu berniat beli HP, apalagi dari seller tidak resmi atau marketplace luar negeri, kamu wajib banget tahu tanda-tanda HP palsu agar nggak tertipu.
Berikut 6 ciri paling umum HP palsu yang sering lolos dari mata pengguna biasa. Yuk kenali satu per satu!
Harga Terlalu Murah dari Harga Pasaran
Ini dia red flag pertama yang sering diabaikan: harga yang terlalu murah. Misalnya, kamu nemu iPhone 14 Pro yang dijual Rp2 juta, atau Samsung Galaxy S24 Ultra cuma Rp3 jutaan.
Padahal, harga asli HP tersebut masih belasan juta. Kalau kamu dapat tawaran yang “terlalu bagus untuk jadi kenyataan”, besar kemungkinan itu HP palsu, KW, rekondisi, atau black market.
Tips aman:
Cek harga resmi HP yang ingin dibeli di situs brand atau toko besar seperti Erafone, Shopee Mall, dan Tokopedia Official Store.
Hati-hati dengan diskon besar dari toko tanpa reputasi atau yang hanya menerima pembayaran via transfer langsung.
IMEI Tidak Terdaftar di Kemenperin
IMEI (International Mobile Equipment Identity) adalah nomor identitas unik setiap ponsel. Kalau HP kamu asli dan resmi, nomornya pasti terdaftar di database Kemenperin (Kementerian Perindustrian Indonesia).
Cara ceknya gampang banget:
Buka dial pad, ketik *#06#
Catat nomor IMEI yang muncul
Kunjungi imei.kemenperin.go.id
Masukkan nomor IMEI tersebut dan lihat hasilnya
Kalau muncul tulisan “IMEI tidak terdaftar”, berarti HP tersebut kemungkinan besar tidak resmi alias HP BM (black market), atau bahkan HP palsu.
Catatan penting: HP BM bisa saja asli, tapi karena tidak terdaftar IMEI-nya, maka jaringan selulernya bisa diblokir oleh operator lokal. Jadi tetap berisiko.
Spesifikasi Tidak Sesuai dengan Aslinya
HP palsu sering menyamar dengan mengusung merek terkenal, tapi spesifikasinya ngaco. Contohnya:
HP KW ngaku sebagai Samsung Galaxy S23, tapi layarnya masih HD, bukan AMOLED.
iPhone palsu bisa punya notch dan iOS tiruan, tapi OS-nya sebenarnya Android yang dimodifikasi.
RAM di sistem info tertulis 8 GB, tapi setelah dicek performanya kayak HP RAM 2 GB.
Cara cek spesifikasi asli:
Gunakan aplikasi seperti CPU-Z, Device Info HW, atau AIDA64 untuk melihat info detail tentang chipset, RAM, GPU, dll.
Bandingkan dengan spesifikasi resmi dari situs brand atau reviewer tepercaya seperti GSM Arena, Jagat Review, atau Gizmologi.
Build Quality dan Logo Aneh
Meski tampilannya mirip, HP palsu biasanya punya kualitas fisik yang “berbeda rasa”:
Tombol terasa longgar
Layar kurang tajam atau terlalu kebiruan
Material plastik murahan
Posisi logo atau tulisan mencurigakan (huruf miring, cetakan buram, typo seperti “iPhine”)
Ciri lain yang mencolok:
Tidak ada segel resmi dari brand
Charger, kabel, dan earphone terasa ringkih
Kamera belakang tampak ada 3 lensa, padahal yang aktif cuma 1
Kalau kamu pernah lihat HP Infinix atau realme entry-level, lalu dibandingkan dengan HP “palsu” merek terkenal, kamu bakal sadar langsung perbedaannya.
OS Aneh dan Tidak Stabil
Banyak HP palsu menggunakan Android yang dimodifikasi menyerupai antarmuka merek tertentu. Misalnya:
Android rasa iOS (buat nyamar jadi iPhone)
Android pakai launcher mirip MIUI, One UI, atau EMUI
Tapi biasanya performanya parah:
UI lemot dan sering freeze
Aplikasi penting nggak bisa diinstal dari Play Store
Update sistem tidak tersedia sama sekali
Banyak iklan pop-up atau bloatware mencurigakan
HP semacam ini sering disebut juga sebagai HDC (High Digital Copy) yang populer di pasar gelap, terutama di negara berkembang.
Tidak Ada Dukungan Resmi
Ciri terakhir yang wajib kamu tahu: HP palsu tidak punya dukungan purna jual. Ini bisa dilihat dari:
Tidak ada garansi resmi dari distributor terpercaya
Tidak bisa klaim servis di service center brand
Tidak tersedia spare part jika rusak
Aksesori asli tidak kompatibel
Bahkan saat rusak, banyak tukang servis pun ogah pegang HP jenis ini karena komponennya sulit dicari atau tidak standar.
Makanya, beli HP palsu bisa jadi investasi gagal. Bukannya hemat, kamu malah rugi dua kali karena rusak cepat dan susah diperbaiki.
Tips Biar Gak Ketipu HP Palsu
Biar kamu nggak jadi korban HP palsu, coba ikuti tips berikut:
Beli dari toko resmi atau marketplace tepercaya
Pilih toko dengan label resmi (Official Store) dan rating tinggi. Hindari beli dari toko baru tanpa ulasan.
Bandingkan harga di beberapa tempat
Kalau harga beda jauh dari pasaran, patut curiga. HP flagship Rp2 jutaan itu terlalu muluk.
Cek dus dan segel dengan teliti
Pastikan segel tidak sobek, dus lengkap dengan IMEI dan nomor seri, serta stiker garansi yang sesuai.
Gunakan tools verifikasi IMEI dan spesifikasi
Langsung cek *#06#, lalu cocokkan dengan situs Kemenperin dan cek spesifikasinya pakai aplikasi Device Info.
Jangan tergoda promo “flash sale dadakan” dari toko asing
Banyak modus HP palsu dijual di media sosial atau situs luar dengan iming-iming harga murah dan pengiriman cepat.
Lebih Baik Teliti Sebelum Membeli
HP palsu makin hari makin canggih menyamar, tapi bukan berarti kita nggak bisa menghindarinya. Dengan sedikit riset dan kehati-hatian, kamu bisa terhindar dari penipuan.
Selalu cek IMEI, spesifikasi, harga pasar, dan tampilan fisik sebelum memutuskan beli. Jangan cuma tergiur harga murah karena bisa jadi itu jebakan manis yang berujung penyesalan.
Ingat: HP palsu bukan cuma soal rugi uang, tapi juga soal keamanan data pribadi.***