Dari Windows ke Linux

Oki Rosgani, seorang pemuda yang tumbuh besar di era teknologi yang terus berkembang, memiliki kisah menarik tentang pengalamannya menggunakan komputer. Dari awal mula mengenal komputer berbasis Windows hingga akhirnya menemukan kenyamanan dalam sistem operasi Linux, perjalanan ini menjadi pelajaran berharga tentang adaptasi dan eksplorasi teknologi.


Awal Perkenalan dengan Komputer
Oki pertama kali mengenal komputer saat duduk di bangku sekolah menengah atas. Komputer dengan sistem operasi DOS yang kemudian berkembang menjadi Windows 3.1 dan Windows XP menjadi alat utama untuk belajar mengetik, menggambar di Paint, dan bermain game sederhana. Baginya, Windows
adalah jendela pertama yang membuka wawasan ke dunia digital.
Di awal tahun 90-an Oki pernah mengajar di salah satu tempat kursus komputer yang ada di Kota Subang Jawa Barat, dari situlah Oki mulai menenggelamkan dirinya untuk belajar komputer berbasis Windows. Seiring berjalannya waktu, Oki semakin akrab dengan berbagai versi Windows, seperti
Windows 7, Windows 8, hingga Windows 10.
Bahkan sampai ia menjadi mahasiswa, ia kerap menggunakan Windows untuk menyelesaikan tugas kuliah, mengolah data, hingga membuat presentasi. Namun, di balik semua kepraktisan itu, Oki mulai
merasa bahwa Windows memiliki keterbatasan, terutama dalam hal keamanan dan kebebasan
pengguna untuk memodifikasi sistem.

Awal Mula Ketertarikan pada Linux
Ketertarikan Oki terhadap Linux bermula ketika ia mengikuti sebuah seminar teknologi tentang open￾source saat dirinya mengajar di salah satu SMK swasta di Kota Subang. Dalam seminar tersebut, ia mendengar tentang Linux, sebuah sistem operasi yang menawarkan fleksibilitas tinggi, keamanan yang lebih baik, dan komunitas pengguna yang sangat aktif. Rasa penasaran pun tumbuh.
“Saya merasa seperti menemukan dunia baru,” ujar Oki. “Linux memberi kebebasan yang tidak pernah saya temukan sebelumnya di Windows.”

Transisi dari Windows ke Linux
Keputusan untuk beralih dari Windows ke Linux bukanlah hal yang mudah bagi Oki. Ia harus belajar banyak hal baru, mulai dari cara menginstal sistem operasi hingga memahami perintah dasar di terminal
Linux.
Langkah pertama Oki adalah memilih distribusi Linux yang sesuai dengan kebutuhannya. Setelah membaca berbagai ulasan, ia memutuskan untuk mencoba sejumlah distro, awalnya Oki mencoba SuSe,
lalu kemudia Mandrake, hingga akhirnya memilih Ubuntu, salah satu distribusi Linux yang ramah bagi pemula. Dengan bantuan tutorial dari internet dan komunitas Linux, Oki berhasil menginstal Ubuntu di laptopnya.
Awalnya, ia menghadapi tantangan seperti kesulitan menemukan aplikasi pengganti untuk beberapa software Windows dan kebiasaan bekerja yang harus disesuaikan. Namun, perlahan-lahan, Oki mulai
memahami keunggulan Linux.
“Linux mengajarkan saya untuk lebih menghargai proses,” katanya. “Saya belajar banyak tentang cara kerja sistem operasi dan merasa lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah teknis”

Keunggulan yang Dirasakan Oki
Setelah beberapa bulan menggunakan Linux, Oki mulai merasakan berbagai keunggulan yang tidak ia dapatkan saat menggunakan Windows. Salah satunya adalah performa yang lebih ringan dan stabil, bahkan pada perangkat keras yang sudah cukup tua. Selain itu, Linux memberinya kebebasan untuk
menyesuaikan antarmuka dan sistem sesuai dengan kebutuhannya..
Keamanan juga menjadi salah satu aspek yang sangat dihargai oleh Oki. Tanpa perlu khawatir terhadap virus dan malware seperti di Windows, ia merasa lebih percaya diri dalam menjelajahi internet.
“Linux membuat saya merasa lebih aman dan nyaman,” katanya. “Selain itu, saya juga terinspirasi oleh semangat open-source yang mendorong kolaborasi dan berbagi ilmu.”

Linux untuk Hiburan dan Produktivitas
Oki tidak hanya menggunakan Linux untuk pekerjaan sehari-hari, tetapi juga untuk hiburan. Dengan aplikasi seperti VLC Media Player dan Spotify, ia bisa menikmati film dan musik tanpa kendala. Untuk bermain game, Oki mengandalkan platform seperti Steam yang mendukung banyak game populer di Linux.
Di sisi produktivitas, Oki menggunakan LibreOffice sebagai pengganti Microsoft Office dan GIMP untuk mengedit gambar. Ia juga mulai belajar comand line, memanfaatkan terminal Linux yang kuat dan fleksibel untuk menjalankan perintah dan menginstall sejumlah aplikasi yang berjalan di Bash Linux.

Inspirasi untuk Orang Lain
Kisah Oki Rosgani adalah bukti bahwa beralih ke sistem operasi baru, seperti Linux, bukanlah hal yang mustahil. Dengan kemauan untuk belajar dan eksplorasi, siapa pun dapat menemukan cara baru untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal. Melalui pengalamannya, Oki sering berbagi tips dan trik tentang Linux di blog pribadinya. Ia berharap,  kisahnya dapat menginspirasi orang lain untuk mencoba Linux dan merasakan manfaatnya.
“Linux bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kebebasan dan komunitas,” ujar Oki menutup ceritanya. “Saya senang bisa menjadi bagian dari perjalanan ini."
Dengan dedikasi dan semangatnya, Oki Rosgani tidak hanya mengembangkan keterampilan teknisnya
tetapi juga memperkaya perspektifnya tentang teknologi. Linux kini bukan sekadar alat, melainkan bagian penting dari kehidupannya

Dampak Psikososial Penggunaan Teknologi pada Siswa yang Menyebabkan Lost Learning

 

Relawan Teknologi, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Subang. dari kiri Wijaya kusuma, Iin dan Kukun Kurniawan

Penggunaan teknologi dalam pendidikan memiliki manfaat signifikan, namun juga membawa dampak psikososial yang mempengaruhi proses belajar siswa. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah fenomena "lost learning", di mana siswa mengalami penurunan kualitas pembelajaran akibat ketergantungan berlebihan pada teknologi.

Pertama, penggunaan teknologi yang tidak terkontrol dapat mengurangi interaksi sosial langsung. Interaksi sosial adalah komponen penting dalam perkembangan emosional dan kognitif siswa. Ketika siswa lebih sering terisolasi dengan perangkat mereka, kesempatan untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan belajar dari teman sebaya berkurang, yang dapat menyebabkan penurunan motivasi belajar.

Kedua, ketergantungan pada teknologi dapat mempengaruhi kesehatan mental siswa. Terpapar layar dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kelelahan mata, gangguan tidur, dan kecemasan. Selain itu, media sosial sering kali menciptakan tekanan untuk selalu tampil sempurna, yang bisa memicu rasa rendah diri dan stres. Hal ini secara tidak langsung dapat menghambat kemampuan belajar siswa dan menyebabkan lost learning.

Ketiga, kualitas konten digital yang dikonsumsi juga mempengaruhi proses belajar. Tidak semua konten yang tersedia di internet memiliki nilai edukatif yang tinggi. Siswa yang kurang pandai memilah informasi bisa terjebak dalam konten yang tidak relevan atau bahkan misinformasi, yang akhirnya mengganggu proses pembelajaran mereka.

Akhirnya, akses teknologi yang tidak merata juga berkontribusi pada lost learning. Siswa yang tidak memiliki akses memadai ke perangkat teknologi dan internet mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran secara online, yang menyebabkan ketertinggalan belajar dibandingkan teman-teman mereka yang lebih beruntung.

RTIK Subang merespon Lost Learning

Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK-Red) Subang Merespon Fenomena ini dimana era digital yang serba cepat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Penggunaan teknologi seperti smartphone, tablet, dan platform pembelajaran daring membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, di sisi lain, tanpa pengelolaan yang bijak, teknologi juga membawa tantangan, salah satunya adalah dampak psikososial yang dapat menyebabkan lost learning pada siswa.

Sebagai penggiat literasi digital Wijaya Kusuma yang juga Ketua Rtik kabupaten Subang, kita menyadari bahwa teknologi adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, teknologi memungkinkan akses luas ke informasi, memperkaya pengalaman belajar, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21. Namun, di sisi lain, dampak psikososial dari penggunaan teknologi yang berlebihan, seperti kecanduan gawai, kurangnya interaksi sosial, dan minimnya kontrol diri, dapat mengganggu proses belajar siswa.

Fenomena lost learning sering kali terjadi akibat distraksi digital. Ketika siswa lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial, bermain gim daring, atau mengonsumsi konten hiburan daripada belajar, kualitas pendidikan mereka terancam menurun. Hal ini diperparah oleh isolasi sosial yang mungkin dialami siswa ketika mereka lebih banyak terhubung dengan dunia maya daripada dunia nyata. Kehilangan interaksi tatap muka yang mendukung pembelajaran kolaboratif bisa membuat siswa kurang percaya diri, kesulitan membangun empati, dan mengalami penurunan motivasi belajar.

Selaras dengan Kukun Kurniawan Pengajar di salahsatu Sekolah Formal di Kabupaten Subang yang juga Sebagai penggiat literasi digital, tugas kita adalah menjadi fasilitator perubahan. Kita harus mengajarkan kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya keseimbangan dalam penggunaan teknologi. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang kesadaran dan etika dalam menggunakan teknologi. Membimbing siswa untuk memahami manfaat dan risiko teknologi, serta mendorong mereka untuk mengelola waktu layar dengan bijak, adalah langkah penting untuk mencegah lost learning.

Selain itu, pendekatan holistik yang melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat perlu dilakukan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang sehat. Aktivitas literasi seperti membaca buku fisik, diskusi kelompok, dan kegiatan kreatif di luar teknologi dapat menjadi alternatif yang membantu siswa menemukan kembali semangat belajar.

Teknologi harus menjadi alat yang memampukan, bukan penghambat. Dengan literasi digital yang kuat, kita dapat membantu siswa mengatasi dampak psikososial teknologi dan meminimalkan risiko lost learning. Pendidikan yang berbasis nilai, disiplin, dan kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh secara emosional dan sosial.

Ilustrasi, anak kecanduan Gadget

Dalam rangka mengatasi dampak negatif ini, penting bagi para pendidik dan orang tua untuk memberikan bimbingan dan pengawasan dalam penggunaan teknologi. Salah satunya yaitu dengan Literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan, memahami, dan mengevaluasi teknologi secara efektif. Literasi digital yang baik dapat membantu siswa dalam Menggunakan teknologi secara bijak, siswa yang memiliki literasi digital yang baik akan lebih mampu mengatur waktu penggunaan gadget, memilih konten yang sesuai, dan menghindari dampak negatif dari teknologi. Kemudian manfaat dari literasi digital yaitu Mencegah cyberbullying, Dengan memahami risiko cyberbullying dan cara mencegahnya, siswa dapat melindungi diri sendiri dan teman-temannya. Menemukan informasi yang akurat, Literasi digital membantu siswa untuk membedakan informasi yang benar dan hoaks, serta mengevaluasi sumber informasi secara kritis. Dan yang terakhir siswa dapat Berkomunikasi secara efektif dan sopan. Dengan Pembelajaran yang seimbang antara teknologi dan interaksi langsung, serta penyediaan konten digital berkualitas, dapat membantu mengurangi risiko lost learning dan mendukung perkembangan psikososial siswa secara optimal.

SMP Pusakajaya Gelar Sosialisasi Stop Perkawinan Anak dan Kenakalan Remaja

subangkab.my.Id, Pusakajaya, Kamis (21/11) – SMP Pusakajaya mengadakan sosialisasi bertema Stop Perkawinan Anak dan Kenakalan Remaja. Acara ini dihadiri oleh siswa-siswi, guru, dan tokoh masyarakat setempat dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi generasi muda dari pernikahan dini dan perilaku yang merugikan.

Dalam kegiatan ini, narasumber dari Tenaga Motivator Ketahanan Keluarga(MOTEKAR)  Kecamatan Pusakajaya dan Compreng memberikan pemaparan terkait dampak negatif perkawinan anak, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Dijelaskan bahwa pernikahan dini tidak hanya menghambat pendidikan anak tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Selain itu, materi tentang kenakalan remaja juga disampaikan oleh pihak kepolisian setempat. Mereka menyoroti dampak buruk penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, hingga tindak kriminal di kalangan pelajar. "Masa remaja adalah masa untuk belajar dan meraih cita-cita. Hindari hal-hal yang dapat merusak masa depan," ujar Babinsa Pusakajaya (selamet) dalam sambutannya.

Kepala SMP Pusakajaya menyampaikan harapannya agar siswa dapat memahami pentingnya menjaga diri dan memanfaatkan waktu untuk hal-hal positif. "Kami ingin siswa kami menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Sosialisasi ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung mereka," tuturnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif antara narasumber dan siswa. Banyak siswa yang antusias mengajukan pertanyaan seputar topik yang dibahas, menunjukkan kesadaran mereka yang semakin meningkat.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan siswa SMP Pusakajaya dapat menjadi generasi muda yang bebas dari pernikahan dini dan kenakalan remaja, serta mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar.

SPNF SKB Subang ajak Peserta didik berkunjung ke Museum Subang


Selasa 19/11, Satuan pendidikan non formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB red) Subang mengajak para peserta didiknya untuk berkunjung ke Museum Subang yang beralamat jalan Ahmad Yani karang anyar atau di gedung Wisma Karya Subang. 
Tujuan diadakannya kunjungan ke museum Subang yaitu memberikan pengalaman yang mendalam dan edukasi tentang sejarah dan seni budaya di kabupaten Subang kepada peserta didik.
Sementara Museum Subang sendiri adalah satu satunya museum di pusat kota Subang. Dengan adanya museum di Kabupaten Subang, menjadi wadah untuk menjaga, memelihara, menghargai budaya, sejarah, serta seni dari benda-benda bersejarah. Keberadaan Museum di kabupaten Subang ini memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya dan pendidikan, maka tidak salah lagi jika Museum Kabupaten Subang sering digunakan dalam kunjungan studi tour terutama bagi para pelajar, pemandu museum akan memberikan informasi mendalam seputar benda-benda bersejarah.
Peserta didik SPNF SKB tampak sangat antusias dalam menelusuri setiap ruangan, hal tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan dari Peserta didik kepada pendamping dan pemandu yang berada di destinasi tersebut. 
Ikut serta dalam kegiatan tersebut para Tutor kesetaraan dan Plt Kepala Sekolah SKB Erni Herninawati Komara,. S.Pd. M.M "Diharapkan dengan diadakannya kegiatan tersebut dapat menumbuhkan wawasan dan kecintaan generasi muda terhadap warisan budaya dan dapat turut serta melestarikan warisan budaya, selain itu juga dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap museum dan menumbuhkan minat para pelajar untuk berkunjung ke museum" ungkapnya kepada media.
Museum Subang memiliki beberapa fasilitas salah satunya adalah ruang theatre, ruang theatre ini digunakan untuk memperkenalkan budaya Kabupaten Subang dan sejarah-sejarah yang ada di Kabupaten Subang. Ruang theatre museum sebagai tempat yang menarik terutama bagi para pelajar untuk mempelajari lebih dalam seputar Kabupaten Subang dan Sejarahnya. Museum Kabupaten Subang di lengkapi dengan koleksi 3d. Jam operasional dari jam 08.00-15.00 setiap harinya kecuali jika hari libur Nasional museum tidak beroperasi.

Rutin setiap tanggal 14, SMP Negeri 3 Kalijati Melaksanakan Kegiatan Upacara Pramuka.

Kamis 14 November 2024, SMP Negeri 3 Kalijati mengadakan upacara Pramuka yang di ikuti seluruh siswa SMP NEGERI 3 Kalijati, Upacara pramuka dilaksanakan setiap tanggal 14 di setiap bulannya sesuai dengan instruksi peraturan gubernur Jawa Barat nomor 15 tahun 2021 tentang perubahan kedua atas peraturan gubernur Jawa Barat nomor 99 tahun 2015 tentang pakaian dinas lingkungan pemerintah daerah provinsi Jawa Barat.

Berlaku sebagai pembina upacara pada kegiatan tersebut yaitu Asman. Si.Pust selaku pembina Pramuka SMP negeri 3 Kalijati. Dalam amanatnya pembina upacara mengingatkan tentang arti pentingnya menghargai para pahlawan yang baru beberapa hari terlewatkan yaitu peringatan hari pahlawan 10 November 2024 dengan tema teladani pahlawanmu cintai negerimu. 
Penting bagi para siswa untuk menghormati dan menghargai para pahlawan nasional karena mereka telah memberikan pengorbanan besar demi kemerdekaan dan masa depan bangsa. 
Adapun  beberapa alasan pentingnya menghargai para pahlawan diantaranya yaitu meneladani semangat perjuangan dan patriotisme, membangun kesadaran akan identitas dan sejarah bangsa, menghargai kemerdekaan dan kebebasan yang diperoleh, memotivasi diri untuk berkontribusi bagi bangsa dan mencegah generasi muda dari sikap apatis dan individualis.
Upacara dilaksanakan dengan secara khidmat oleh seluruh siswa dan karyawan SMP negeri 3 Kalijati

Ikuti Seminar Para Guru asik antusias nyimak materi teknologi dalam Pendidikan

 



Subang , Perkembangan teknologi menjadi hal yang angan krusial untuk diikuti dewasa ini karena hamper semua aspek sekarang ini telah menggunakan digitalisasi dalam pelaksanaan pencatatan pelaporan , absensi dan hal lainnya lagi guna menunjang efisiensi pelaksanaan tugas

Melihat hal tersebut tentu semua aspek harus siap dengan kemajuan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan di satuan tugas , melihat dari hal tersebut maka Persatuan Guru Republik Indonesia Cabang Kecamatan Subang menggelar Seminar yang bertemakan kemajuan teknologi di lingkungan pendidikan dengan judul seminar Peran Guru dalam membangun Karakter Siswa dengan kemajuan teknologi yang dilaksanakan di Gedung PGRI Jalan RA Kartini  soklat Subang pada 13 November 2024

Kegiatan ini adalah rangkaian dari Hari Guru dan Hari Ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia ke 79 Tahun 2024 ini

Dalam Kesempatan ini hadir sebagai narsumber diantarannya pakar pendidikan dan didampingi nara sumber dari Relawan TIK kabupaten Subang yang membawakan materi Persan guru dalam membangun karakter dengan kemajuan teknologi dan materi terkait pentingnya menguasai teknologi guna meningkatkan SDM dikemudian hari

Dalam pemaparannya Wijaya Kusuma Ketua RTIK kabupaten Subang mengajak semua Guru untuk mennggunakan terobosan guna meningkatkan minat belajar pada siswa siswi di era teknologi sekarang ini

Kegiatan di pimpin moderator Inu Wahnudin Guru sekaligus Relawan TIK kabupaten Suabng dan ditutup dengan closing Stapment dari Ketua PGRI Kecamatan/Kabupaten Subang.

Saung Makan Sederhana EXs Jablogan

Rute



REST AREA .


iklan

Evergreen Rest Area Ciater

Rute



REST AREA .


GAMBAR

Rest Area 115 Sagalaherang

Rute



REST AREA .


GAMBAR

REST AREA POSKO MUDIK ALL KOMUNITAS

Rute



REST AREA .


GAMBAR

REST AREA RAWU (Ranggawulung)

Rute



REST AREA .


GAMBAR

Rest Area Family Subang

Rute



REST AREA .


GAMBAR

Rest Area Al Maksoem Rawa badak Subang

Rute



REST AREA .


GAMBAR

REST AREA ROSIN

Rute



REST AREA .


GAMBAR

Daftar Ke KPU ARD dan Lina Resmi menjadi calon Kontestan Pilkada Subang


S

ubangkab,
Perhelatan Pilkada Subang hari ini semarak dengan daftarnnya salah satu calon Kontestan Pilkada Subang yaitu 
 Pasangan Asep Rochman Dimyati-Lina sebagai pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Subang pada November mendatang.

Pasangan ini diusung NasDem, PKB dan PPP.yang secara resmi ikut mengantarkan calon Bupati dan wakilnnya Ke KPU Subang Selasa 27 Agustus 2024

Tepat 12.30 pasangan tiba di KPU Subang disambut dengan galura dan rampak kesenian budaya sunda yang dikemas oleh RJ Production selalu EO Eksternal dalam kegiatan Pilkada Subang tahun 2024

“ Saya perwakilan dari subang utara yang akan mendorong pertumbuhan Ekonomi Subang utara kususnnya dan Subang pada umumnnya serta akanmemperhatikan pemekaran Subang Utara “ ucap Lina calon wakil Bupati saat press conpren usai mendaftar ke KPU

Calon Bupati ARD dan Calon Wakil Bupati, Lina Marliana meminta doa dan dukungan kepada masyarakat untuk memperjuankan yang menjadi kemauan banyak masyarakat Pantura Subang.


KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) “KOPOLI-SMART (KOMPETENSI KECERDASAN POLITIK) BERBASIS TEKNOLOGI SEBAGAI WUJUD BELA NEGARA BAGI PEMUDA SE-KABUPATEN SUBANG“


Subang, Jumat, 23 Agustus 2024
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Program Magister (S2) dan Doktor (S3) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “KOPOLI￾SMART (Kompetensi Kecerdasan Politik) Berbasis Teknologi Sebagai Wujud Bela Negara Bagi Pemuda Se-Kabupaten Subang”, pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pemuda di Kabupaten Subang dari berbagai kalangan, mulai dari peserta didik yang terdiri dari unsur OSIS dan Pramuka pada jenjang pendidikan menengah, Karang Taruna Kelurahan Cigadung Subang, Pemuda Panca Marga Kabupaten Subang, dan para perwakilan media.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kelurahan Cigadung Subang yakni Bapak Age Germana, S.Sos., dan dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Subang yakni Bapak Ade Cece Suramijaya, M.Pd., selaku Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Keduanya memberikan sambutan sekaligus pengarahan kepada para generasi muda akan pentingnya kecerdasan politik apalagi di tengah penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Keduanya pun memberikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Program Magister (S2) dan Doktor (S3) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia atas terselenggaranya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini.
Kegiatan ini dibuka secara langsung melalui zoom/daring oleh Prof. Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FPIPS UPI. Ia menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian merupakan ruhnya perguruan tinggi yakni sebagai salah satu tridharma perguruan tinggi yang harus diimplementasikan dan diaktualisasikan oleh para civitas akademika UPI.
Adapun kegiatan ini diisi oleh beberapa narasumber yakni pertama, Prof. Dr. Cecep
Darmawan, S.H., S.I.P., S.A.P., S.Pd., M.Si., M.H., CPM., yang menyampaikan materi terkait Pendidikan Politik dan Kompetensi Kecerdasan Politik. Beliau selaku Guru Besar Ilmu Politik sekaligus Ketua Prodi Magister dan Doktor Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia menyampaikan bahwa pendidikan politik bagi generasi muda sangatlah penting untuk memperkuat kompetensi kecerdasan politik dan literasi politik generasi muda, mendewasakan politik kaum muda, sarana penegakan etika dan moral politik, melatih mental siap kalah siap menang dalam setiap aktivitas politik, meningkatkan wawasan politik kebangsaan, membantu menyelesaikan konflik politik secara damai dan beradab, serta menumbuhkan kearifan dan kebijakan politik.
Kedua, Dr. Asep Mahpudz, M.Si., yang menyampaikan materi terkait Partisipasi Politik dan Bela Negara. Beliau selaku Dosen PKn FPIPS UPI ini menyampaikan bahwa di negara yang menerapkan paham demokrasi, partisipasi politik warga negara menjadi aspek fundamental dalam penyelenggaraan negara. Terlebih partisipasi politik bagi generasi muda untuk menyelesaikan berbagai problematika bangsa dan negara sangatlah penting sebagai wujud bela negara.
Ketiga, Dr. Syaifullah, S.Pd., M.Si., yang menyampaikan materi terkait Pemanfaatan Teknologi Untuk Literasi Politik Generasi Muda. Beliau selaku Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Kebijakan Publik, Inovasi Pendidikan, dan Pendidikan Kedamaian LPPM UPI menyampaikan bahwa pentingnya literasi politik di era teknologi saat ini dikarenakan generasi muda memiliki potensi untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik. Selain itu, kekuatan pemuda dapat menjadi modal sosial dan mewarisi masa depan masyarakat. Pemuda pun merupakan pewaris cita-cita bangsa dan negara.

Mewakili tanjung Siang Nadia melenggang ke kabupaten

NADI AZKA ZARIRAH (dok)

Subangkab.,
Sosok yang satu ini pasti membuat yang melihatnnya tersenyum manis seperti wajahnnya yang terkesan membuat yang melihat akan tersenyum manis , ya itu dia Nadia Azka Zahirah siswi SMA Negeri di Kecamatan tanjungsiang ini melenggang mewakili Kecamatan Tanjungsiang dalam pemilihan Duta Genre Kabupaten Subang tahun 2024 dengan menyisihkan para kandidat laiinya.

Nadia akrab disapa nnya adalah siswi multi talenta selain berwajah cantik , murah senyum dan anggun, dia juga aktif di berbagai kegiatan seperti Ekskul bahkan sampai ikut program medeling .

Kepala UPT P5A Tanjungsiang endang dermawan saat dihubungi media mengatakan " Kita tidak mengejar juara , tapi dengan semangan peserta seperti nadia mudahan dapat memberikan yang terbaik , Tandasnnya , ditambakan pula dengan keikutsertaannya di ajang Duta Generasi Berencana kabupaten Subang mudahan dapat berdampak kepada seluruh remaja di Kecamatan tanjungsiang untuk dapat mengikuti jejak Nadia untuk menyadari pentingnnya mempunya cita dan kegiatan yang bermamfaat

Nadia juga tercatat sebagai anggota Pusat Informasi dabn Konseling REmaja (PIKR) Kecamatan Tanjungsiang yang menjadikannnya pantas mewakili teman sebayannya untuk ikut serta perhelatan Duta Genre kabupaten Subang.

hari ibni 22 sd 23 Agustus 2024 bertempat di Ciater nadia mengikuti sesi tahapan berikutnnya dalam pemilihan duta Genre 2024 Kabupaten Subang, , Dukungan pun di utarakan dari berbagai kalangan dari Mulai Unsur Muspika , Karangtaruna , Organisasi lintas sektor yang telah bekerjasama dengan PIK Remaja Tanjungsiang sampai Bunda Genre yang sekaligus Penyuluh KB tanjungsiang memberikan Support yang luar biasa .:Selamat mengikuti kegiatan sukses dan menjadi kebanggan kami . Ucap Bunda Genre Ny Siti Rodiah , S.AN saat Dikonfirmasi 

Lomba Puisi dan Nyanyian menghiasi Kirab Merah Putih 2024


Subangkab networkSabtu 10 Agustus 2024 Subang di lauiti bendera merah putih yang dibawa dan dikibarkan oleh Peserta Kirab Merah Putih yang di laksanakan oleh pemda Subang melalui Kesbangpol , Disdik dan DPP Laskar Jagad Subang, Kegiatan ini adalah rentetan dari kegiatan yang akan dilaksanakan Pemerintah kabupaten Subang dalam rangka menyambut HUT RI ke 79 tahun 2024.

Kegiatan Kirab ini dilepas star dan Finish oleh Pj Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.SI., MA.cd ,Sebanyak 35.000 peserta itu berasal dari para pelajar dari berbagai tingkatan di lingkungan Pendidikan Subang, TNI, Polri, Instansi, Perusahaan, dan lainnya.

Saaat ditemuai media PJ Bupati Subang mengucapkan syukur kegiatan ini kondusip dan meriah “Saya bersyukur, hari ini kegiatan bisa berjalan dengan lancar, tentunya ini anugerah bagi kita semuanya bahwa jiwa nasionalisme di Subang masih ada, masih tumbuh,”ujarnya

Pj Bupati Subang mengungkapkan, keterlibatan seluruh stakeholder dalam dalam kegiatan ini, menunjukan wajah karakter bangsa Indonesia dalam balutan nasionalisme dan Patriotisme dan ini pun menjadi bukti Subang adalah Kabupaten yang berjiwa Nasionalisme yang tinggi dan menjaga keutuhan dan kerekatan NKRI

Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ini selain Kirab yang membentangkan Bendera sepanjang 79 meter dan Juga dilaksanakan Lomba Baca Puisi dan Lagu Kemerdekaan yang dilaksanakan di Aula Pemda Subang, pemenang dari lomba akan ditampilkan saat Upacata Detik detik Proklamasi 17 Agustus Mendatang di Alun alun Kabupaten Subang.

 

 


Ads 970x90