%2B(2).jpg)
medkomsubang, SINGKAWANG - Jasad Rafa Fauzan balita yang sempat hilang di Kota Singkawang Kalimantan Barat hingga ditemukan meninggal tengah diautopsi oleh tim dari Biddokkes Polda Kalbar.
Jasad Rafa Fauzan telah dikeluarkan dari makamnya di kawasan pemakaman Masjid Jami’ At-Taqwa, Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah, pada Jumat 20 Juni 2025.
Sebagai informasi, Rafa Fauzan ditemukan meninggal dunia di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah pada Jumat 13 Juni 2025 pukul 04.00 WIB subuh setelah hilang sejak Selasa 10 Juni 2025 siang.
Kuasa hukum keluarga korban, Charlie Nobel mengungkapkan adanya sejumlah kejanggalan usai jasad Rafa Fauzan dikeluarkan.
Dia menyebut, hasil autopsi sementara menunjukkan adanya luka yang mencurigakan di beberapa bagian tubuh korban.
"Dari hasil autopsi tadi, ini sepertinya memang ada kejanggalan di jenazah almarhum. Tapi untuk lebih jelasnya nanti akan dirilis resmi oleh pihak kepolisian," ujar Nobel.
Nobel menjelaskan, salah satu luka yang mencurigakan terdapat di bagian telinga dan kepala korban.
"Yang saya ketahui tadi berdasarkan pembicaraan dengan tim medis, memang ditemukan adanya bekas luka di bagian telinga, juga di kening," ungkapnya.
• Kuasa Hukum Korban Temukan Kejanggalan Usai Autopsi Jenazah Balita Rafa Fauzan
Namun, terkait penyebab pasti luka-luka tersebut, Nobel mengaku belum dapat memastikan.
Dia menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada aparat penegak hukum dan tim medis yang berwenang.
"Sebabnya kita belum tahu, nanti dari pihak aparat yang akan menjelaskan lebih lanjut," jelasnya.
Terkait langkah hukum selanjutnya, Nobel menegaskan pihaknya akan terus mengawal proses penyelidikan hingga tuntas.
"Kami tetap mengawal kasus dari almarhum Rafa, dan menyerahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian untuk diusut," tegasnya.
Kapan Autopsi Rilis?
Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu mengatakan bahwa dari hasil diskusi awal bersama tim dokter forensik, kepastian waktu dan penyebab kematian baru akan diketahui setelah hasil autopsi keluar dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.
"Kami belum bisa memastikan secara pasti waktu kematiannya. Tapi dari keterangan awal tim dokter, usia kematian korban sudah berjalan hampir kurang lebih satu minggu. Kita tunggu hasil resmi dari autopsi untuk kepastian lebih lanjut," ungkapnya.
• KAPAN HASIL Autopsi Jasad Rafa Fauzan di Singkawang Keluar? Ini Jawaban Polisi
Kapan Rekonstruksi?
Polres Singkawang memastikan akan menggelar rekonstruksi terkait kasus meninggalnya Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan), setelah proses pemeriksaan terhadap tersangka AB tuntas.
Terkait video viral yang beredar di media sosial, Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menyatakan bahwa video tersebut belum diterima secara resmi oleh penyidik dan hanya beredar di kalangan masyarakat.
Dalam kronologi kejadian, tersangka AB yang saat itu sedang menebas melihat korban di depan rumah pengasuhnya.
Selanjutnya, AB meraih dan memeluk korban. Kemudian menutup wajah korban dengan tangan kosong sehingga menyulitkan pernapasan.
Setelah itu, tersangka AB membawa korban ke rumahnya yang berjarak tidak terlalu jauh. Karena korban masih menangis, tersangka mengambil potongan busa dari kursi rusak dan menyumpalkannya ke mulut korban.
“Setelah suara korban tidak terdengar lagi dan tubuhnya mulai lemas, barulah dimasukkan ke dalam karung, dibawa menggunakan sepeda ke area pemakaman," jelas AKP Deddi, Senin 16 Juni 2025.
Tersangka menggunakan sepeda yang sama dari awal kejadian hingga penangkapan.
Lebih lanjut terkait keadaan korban masih hidup saat dibuang, Deddi menerangkan dari pengakuan tersangka mengatakan, korban masih bergerak.
"Tapi kami belum bisa memastikan apakah saat itu korban masih hidup atau tidak," katanya.
• BEDA Hasil Visum dan Pengakuan Tersangka Soal Penyebab Kematian Rafa Fauzan di Singkawang
Deddi menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap AB, tersangka dalam kasus hilangnya dan kematian balita Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar).
"Pemeriksaan masih dilakukan. Beberapa keterangan dari tersangka masih berubah-ubah dan belum sepenuhnya konsisten. Oleh karena itu, kami masih terus menyinkronkan antara pengakuan tersangka dan bukti CCTV yang ada," ungkap Deddi Sitepu, Senin, 16 Juni 2025.
Terkait kondisi kejiwaan, pihak kepolisian menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis internal Polres, tersangka masih dalam kondisi sehat secara fisik dan psikis.
"Cara komunikasi tersangka normal, belum ada indikasi gangguan kejiwaan," katanya.
Terkait dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, AKP Deddi menegaskan sejauh ini tersangka tetap konsisten mengaku melakukan perbuatan tersebut seorang diri, tanpa bantuan siapa pun, dan menggunakan tangan kosong.
"Dari keterangan tersangka sampai dengan saat sekarang masih tetap konsisten bahwa melakukannya dengan sendiri dan menggunakan tangan kosong," kata Deddi Sitepu.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di Berita Google
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!