
medkomsubang Politisi senior Beathor Suryadi tiba-tiba menjadi sorotan akhir-akhir ini setelah ikut serta mengomentari isu ijazah palsu Jokowi.
Politisi tersebut mengungkap dugaan ijazah palsu yang dicetak di Pasar Pramuka, Jakarta.
Dia bahkan mengungkap asal-usul dirinya mengetahui bahwa ijazah Jokowi palsu.
Namun saat menceritakan hal tersebut, Beathor Suryadi tampaknya malah keceplosan rahasia kader PDIP terkait ijazah tersebut.
Seperti diketahui, Beathor adalah sosok yang ngotot menyebut ijazah Jokowi adalah buatan Pasar Pramuka.
Ada di kubu Roy Suryo Cs, Beathor bahkan lancar menceritakan asal-usul dirinya mengetahui bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.
Sebelumnya diberitakan, Beathor Suryadi belakangan gencar menyatakan bahwa ijazah Jokowi berasal dari Pasar Pramuka.
Bahkan yang terbaru, Beathor berteriak-teriak menceritakan kronologi pembuatan ijazah palsu Jokowi yang ia ketahui.
Beathor mengaku memiliki sumber terpercaya yang mengetahui rincian pembuatan ijazah Jokowi.
Dalam konten Youtube bersama mantan Ketua KPK Abraham Samad, Beathor mengurai awal mula dirinya meyakini bahwa Jokowi tidak pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
"Bang Beathor, dari mana nih informasinya bisa enggak diceritakan, bagaimana spekulasi ijazah dari pasar pramuka?" tanya Abraham Samad, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (23/6/2025).
"Kita tentu berawal dari pernyataan Bambang Tri yang mengatakan Jokowi tidak punya ijazah. Ditambah pernyataan mantan Rektor Pak Sofyan Effendi yang mengatakan tidak ada nama Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM," ungkap Beathor Suryadi.
Terus mengawal kasus Bambang Tri, Beathor merasa miris saat rekannya itu dipenjara atas kasus pencemaran nama baik Jokowi.
Padahal diyakini Beathor, pernyataan Bambang Tri soal ijazah palsu Jokowi adalah benar.
Hingga akhirnya, Beathor tergugah untuk mendukung Roy Suryo Cs guna menggali fakta soal keaslian ijazah Jokowi.
Beathor pun semakin yakin tentang ijazah palsu Jokowi setelah pihak Roy Suryo menyebut demikian.
"UGM sendiri membuat pernyataan itu asli. Tapi teman-teman Roy Suryo, Rismon, dan ibu Tifa menyatakan itu tidak. Perlawanan itu menyebabkan kami datang ke UGM tanggal 15, di dua tempat itu kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Saya yakin Roy, Rismon, dan Tifa ini benar. Karena kalau mereka benar, berarti UGM ini mengada-ada, artinya ini bukan produk dia tapi dia mengakuinya. Lalu kalau itu bukan milik UGM, produk apa itu?" kata Beathor.
Bocorkan rahasia kader PDIP
Setelah menjelaskan analisis tentang ijazah Jokowi yang berkaitan dengan Roy Suryo dan kawan-kawan, Beathor tiba-tiba beralih membahas soal kadernya PDIP.
Diakui Beathor, ia terpikir kemungkinan ijazah Jokowi palsu karena teringat dengan kelakuan kader PDIP lainnya.
Beathor mengatakan, banyak kader PDIP yang menggunakan ijazah palsu untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah.
Bahkan Beathor menyebut pihak kepolisian pun sudah tahu soal ijazah palsu yang dibuat oleh para calon kepala daerah.
"Saya langsung ingat awal peristiwa Pilkada di zaman reformasi ini. Itu PDI Perjuangan banyak kadernya yang menjadi anggota dewan, menjadi Bupati, Gubernur, itu ijazahnya palsu. Jadi karena palsu semua, seharusnya Barebekrim yang sekarang ini, kalau mereka pada tahun di awal 2012 itu sudah menjadi polisi, mereka tahu betapa banyaknya ijazah-ijazah yang diproduksi oleh Pasar Pramuka," ungkap Beathor Suryadi.
"Aneh juga kalau Bareskrim yang sekarang tidak mengenal Pasar Pramuka. Apalagi kalau orang-orang itu pernah di Polres Jakarta Pusat dan Jakarta Timur," sambungnya.
Tidak hanya itu, Beathor bahkan menyebut ada kader PDIP yang menjadi pimpinan di legislatif yang sebenarnya memiliki ijazah palsu.
"Jadi ada Ketua DKI, Ketua DPRD, dan serajennya palsu," ujar Beathor.
Mendengar cerita Beathor soal ijazah palsu, Abraham Samad terheran-heran.
Abraham kemudian bertanya kepada Beathor tentang ijazah palsu yang dibuat oleh kader PDIP.
Sepertinya dia menyadari kesalahannya, Beathor melanjutkan ceritanya dengan membongkar rahasia kader PDIP.
"Mengapa banyak orang dari PDIP pergi ke Pasar Pramuka untuk membuat ijazah palsu, ijazah sarjana?" tanya Abraham Samad.
"Karena persyaratan untuk menjadi anggota dewan, menjadi Bupati Wali Kota, Gubernur, syaratnya kan harus punya ijazah. Kader kami rata-rata pada waktu awal itu bertato, enggak punya (ijazah). Nah mereka dibimbing oleh kawan kita yang namanya Deni, Deni ini yang mencari di mana orang yang ahli untuk membuat ijazah," ucap Beathor.
Dari sanalah akhirnya Beathor terpikirkan kemungkinan jangan-jangan ijazah Jokowi juga berasal dari Pasar Pramuka.
Lebih jauh, Beathor mengakui bahwa dia telah melakukan penelitian dan juga bertanya kepada rekan-rekannya dari partai yang sama.
"Dari situ saya terus teringat dari Pasar Pramuka. Setelah pulang dari Solo, saya lacak ke kawan saya yang dari kader. Saya meneliti terus pernyataan itu, saya teringat Pasar Pramuka, saya lacak siapa yang pertama kali menerima rombongan Jokowi, ketemu lah dengan kawan di DKI, mereka bikin pertemuan. Dari situ mereka terbitkanlah ijazah, dari situ Jokowi lolos," pungkas Beathor.
Tidak hanya berkoar-koar bercerita, Beathor bahkan berani menyebutkan nama orang yang menjadi dalang di balik ijazah palsu Jokowi.
"Deni ini adalah seorang aktivis senior PDI di DKI, dia yang menjadi sekretaris pemenangan Jokowi untuk Gubernur. Dari situ, Deni ini otaknya cerdas tapi nasibnya sama saja belum bisa menjadi elit. Dia merancang itu, mungkin dari ijazah SD, SMP, SMA (Jokowi) dia yang buat. Karena berdasarkan informasi dari Bambang Tri, dia (Jokowi) tidak memiliki ijazah sama sekali," tambah Beathor.
Respon tim kampanye Jokowi-Ahok
Mendengar pernyataan Beathor tentang ijazah Jokowi yang dibuat di Pasar Pramuka, Waketum Jokowi Mania, Andi Azwan membongkar fakta sebenarnya.
Andi menyebut dirinya sangat tahu sosok Jokowi sejak tahun 2012 yakni saat ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Ditegaskan oleh Andi Azwan, tidak pernah ada pembicaraan kala itu soal pembuatan ijazah palsu Jokowi.
Maka menurut Andi, pernyataan Beathor tentang ijazah Jokowi yang dibuat di Pasar Pramuka adalah bohong.
"Saya ada di situ (saat Jokowi kampanye tahun 2012), dan tidak ada pembicaraan itu (soal ijazah palsu), saya kan teman baiknya pak Widodo, tidak ada bicara masalah itu. Jadi apa yang dikatakan Bang Beathor itu adalah omong kosong," ujar Andi Azwan.
"Jika menurut saya, ini (Beathor) hanya ingin pamer saja, memanfaatkan situasi ini untuk bisa tampil. Karena apa yang diceritakan itu omong kosong," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Teriakan Sebut Ijazah Jokowi dari Pasar Pramuka, Politisi Senior Tidak Sengaja Bongkar Rahasia PDIP