
Peristiwa tewasnya tiga orang dalam serangkaian acara resepsi pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar masih terus diselidiki.
Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, telah resmi menikahi Putri Karlina, yang menjabat sebagai Wakil Bupati Garut, pada hari Rabu, 16 Juli 2025.
Perayaan pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina berakhir dengan kesedihan.
Perhelatan resepsi pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar yang digelar di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari Jumat (18/7/2025) dengan suguhan makan malam bagi warga, berujung pada jatuhnya korban jiwa.
Tiga orang dikabarkan tewas akibat insiden saling dorong.
Korban jiwa dalam peristiwa di Pendopo Garut meliputi Vania Aprilia (8), yang berasal dari Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota; Dewi Jubaedah (61), warga Jakarta Utara; serta anggota kepolisian Polres Garut, Aipda Anumerta Cecep Saeful Bahri (39).
Wakil Bupati Garut dari Partai Gerindra, seorang dokter gigi sekaligus pengusaha yang mulai menjabat pada 20 Februari 2025, menyampaikan permohonan maaf terkait insiden yang terjadi di resepsi pernikahannya.
Pada hari Senin, 21 Juli 2025, Putri Karlina menyampaikan permohonan maaf melalui surat yang diposting di akun Instagram pribadinya, @putri.karlina14.
Dalam unggahan itu, Putri Karlina pun menutup kolom komentarnya. Namun foto tulisan tangan menantu Dedi Mulyadi ini telah mendapat 22.766 likes.
Berikut isi tulisan tangan Putri Karlina terkait tragedi maut di pesta pernikahannya dengan Maula Akbar Mulyadi:
Garut 21 Juli 2025
Bismillah..
Perihal menjadi insan yang kehidupannya dipenuhi berbagai macam persoalan. Perihal suratan yang tidak selalu membawa kebahagiaan.
Perihal bersikap tenang dan berserah diri saat ditimpa kesulitan. Perihal kesediaan untuk memikul tanggung jawab ketika melakukan kesalahan atau menghadapi persoalan.
Tidak ada setitik pun terbayang dalam benak, atau terselip dalam hati, niat buruk untuk mencelakaan siapapun. Belasungkawa dan duka terdalam saya atas insiden yang terjadi di hari Jumat 18 Juli 2025 lalu.
Sepenuhnya segala upaya tindak lanjut kami serahkan kepada pihak berwajib.
Saya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Saya dan keluarga selalu hadir dan akan terus mendampingi para korban melewati masa-masa sulit ini.
Saya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini, dan saya beserta keluarga selalu hadir dan akan terus mendampingi para korban melewati masa-masa sulit ini.
Di tengah berbagai persoalan yang ada, saya berkomitmen untuk terus berupaya memberikan kontribusi optimal sebagai representasi pimpinan daerah, seorang ibu, anak, istri, serta sebagai individu yang berguna dan berkewajiban memberikan manfaat bagi sesama.
Semoga Allah mengampuni,
Putri Karlina
Bersedia menanggung akibat atas kematian 3 orang.
Karlina Putri dan Maula Akbar, pasangan suami istri, menyampaikan penyesalan mendalam atas insiden yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia pada acara tasyakuran pernikahan mereka di Pendopo, hari Jumat (18/7/2025) siang.
Tidak hanya Putri dan Maula, Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat yang juga merupakan ayah dari Maula Akbar, turut menyampaikan permohonan maaf.
Mereka menyatakan kesediaan untuk menanggung semua akibat yang menimpa keluarga korban.
"Dengan tulus dan sedalam-dalamnya, saya menyampaikan rasa duka cita atas kejadian nahas yang terjadi dua hari setelah momen yang sangat membahagiakan dalam hidup saya," ujar Putri Karlina saat memberikan keterangan pers di depan rumah jabatan Wakil Bupati Garut, Sabtu (19/7/2025).
Peristiwa itu menjadi tamparan keras bagi Putri dan suaminya, sesuatu yang mereka tanggung bersama.
Putri sama sekali tidak berniat mencelakai warga Garut, apalagi sampai menyebabkan adanya korban jiwa di hari pernikahannya.
"Seperti yang mungkin teman-teman saksikan sendiri di media sosial saya, saya sangat berusaha keras agar acara saya pada tanggal 16 tidak menimbulkan gangguan bagi aktivitas masyarakat," katanya.
Wakil bupati Garut tersebut menerangkan bahwa sejak sehari sebelum hari pernikahannya, ia disibukkan dengan upaya menciptakan suasana yang aman dan terkendali di tengah masyarakat.
Tujuannya antara lain adalah untuk meyakinkan publik bahwa kegiatan sehari-harinya tidak akan terpengaruh oleh acara pernikahannya.
Terbukti, pada hari istimewanya, segala kegiatan berlangsung seperti biasa, bahkan tidak terjadi kepadatan lalu lintas yang berarti di area perkotaan.
Telah menginstruksikan tim teknis agar lebih waspada.
Putri mengatakan bahwa ia sudah mengingatkan tim teknis dari awal untuk lebih waspada.
Salah satunya dalam melakukan tasyakuran dengan membagikan makanan-makanan yang tersedia setelah pernikahannya.
"Jangan sampai ada kabar sedikit pun tentang pemberian cuma-cuma, sebab itu bisa menimbulkan masalah. Seperti yang kalian tahu dari media sosial saya, saya tidak pernah mengunggah apapun terkait tanggal 18," katanya.
"Karena saya menginginkan semuanya mengalir saja, tidak boleh ada yang bersusah payah datang hanya untuk sekadar mencari hal tersebut," lanjutnya.
Putri Karlina menegaskan saat ini bukan saatnya mencari-cari kesalahan pihak tertentu, melainkan momentum untuk menunjukkan empati dan tanggung jawab kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Menurutnya, kejadian ini adalah sebuah kemalangan dan kurang tepat jika perhatian hanya tertuju pada pencarian pihak yang disalahkan.
"Kami tidak bermaksud mencari kambing hitam, melainkan bagaimana saya dan suami, selaku penyelenggara acara, memikul tanggung jawab, khususnya kepada para korban dan keluarga yang berduka," ujarnya.
Usai peristiwa tersebut, Putri dan Maula segera melayat ke keluarga korban sebagai ungkapan belasungkawa sekaligus memberikan bantuan secara pribadi.
Akan tetapi, dia paham bahwa bantuan apa pun takkan mampu mengobati luka kehilangan nyawa.
Pada Sabtu malam, 19 Juli 2025, Putri juga telah menyambangi Polres Garut guna menjalani pemeriksaan yang dipimpin secara langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.
"Saya bersedia memikul tanggung jawab sepenuhnya. Jika ada tahapan-tahapan yang perlu diikuti, saya siap melaksanakannya dan menanggung segala konsekuensinya," ujarnya.
Kronologis Kejadian
Perhelatan akbar pernikahan putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yaitu Maula Akbar Mulyadi Putra, dengan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, yang diselenggarakan di Lapangan Oto Iskandar Dinata dan Pendopo Kabupaten Garut pada hari Jumat (18/7/2025), berujung duka. Pesta rakyat yang semula direncanakan meriah ini berubah menjadi sebuah tragedi.
Peristiwa ini berlangsung ketika ribuan orang berdesakan di sebuah acara, yang berujung pada insiden dorong-mendorong yang mematikan.
Sejak pagi hari, ribuan orang dari berbagai wilayah telah berkumpul di tempat acara untuk menikmati beragam hiburan, bazar, dan makanan gratis dalam pesta rakyat yang merupakan rangkaian perayaan pernikahan pejabat tersebut.
Usai salat Jumat, kerumunan semakin membludak, dan area pintu gerbang pendopo menjadi pusat perhatian utama. Hal ini menyebabkan dorongan-dorongan dan penumpukan orang yang berdesakan demi mencari tempat atau makanan.
Petugas keamanan, yang terdiri dari anggota Polri dan Satpol PP, berusaha untuk menertibkan massa yang berkumpul.
Kendati demikian, kerumunan dan saling dorong tak terelakkan, menyebabkan beberapa orang jatuh pingsan karena kelelahan dan kekurangan oksigen.
Rangkaian perayaan pernikahan putra Dedi Mulyadi berakhir tragis dengan tewasnya seorang anggota kepolisian bernama Bripka Cecep Saeful Bahri, seorang warga lanjut usia, dan seorang anak perempuan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Dewi Agustina)
Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di.Tribunnews.com