Pasar Klandasan dan Taman Bekapai Disiapkan Jadi Pusat Kuliner Halal di Balikpapan

Pasar Klandasan dan Taman Bekapai Disiapkan Jadi Pusat Kuliner Halal di Balikpapan

, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan terus memperkuat sektor ekonomi syariah dan wisata halal melalui pengembangan kawasan kuliner halal terpadu.

Dua titik utama yang menjadi fokus pengembangan adalah Taman Bekapai dan Pasar Klandasan, yang disiapkan sebagai pusat kuliner halal di jantung kota.

Taman Bekapai telah lebih dulu dilaunching sebagai zona kuliner halal dan kini diisi lebih dari 20 pedagang makanan.

Selanjutnya, Pasar Klandasan akan menyusul, dengan lokasi yang strategis di tepi pantai dan deretan pedagang kuliner sepanjang kurang lebih 100 meter.

"Jadi kami mendukung dan berharap semua pelaku usaha yang berada di bidang kuliner itu harus bergerak di makanan halal karena hampir 90 persen masyarakat Kota Balikpapan itu agama muslim," kata Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, Rabu (30/07/2025).

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mensosialisasikan makanan halal di seluruh lini industri kuliner di kota ini.

"Zona kuliner Pasar Klandasan kan lagi direvitalisasi, pekerjaannya baru dimulai, dengan 150 hari kerja. Nanti kita koordinasikan lagi," ungkapnya.

Dukungan juga datang dari Asisten II Pemkot Balikpapan, Andi Muhammad Yusri.

Ia mengapresiasi inisiatif Bank Indonesia, Kementerian Agama, dan berbagai pihak yang turut mewujudkan kawasan kuliner halal tersebut.

Menurutnya, industri kuliner merupakan salah satu sektor potensial dalam menunjang pariwisata daerah.

“Dengan pengelolaan serta strategi promosi yang baik, industri kuliner dapat menjadi daya ungkit ekonomi daerah. Saya berharap potensi ini juga dapat tumbuh dan berkembang di Balikpapan,” ujar Yusri.

Zona Kuliner Halal ini tak hanya bertujuan menyediakan makanan halal, tapi juga menjamin keamanan dan kebersihan bagi masyarakat dan wisatawan.

Pemerintah pun berkomitmen mendorong pemberdayaan UMKM halal lewat berbagai program pelatihan, fasilitasi sertifikasi halal, penguatan regulasi, hingga kolaborasi lintas sektor.

"Kami mengimbau kepada para pelaku usaha kuliner agar secara jujur dan transparan mencantumkan label halal atau non-halal pada produknya. Ini bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tapi juga membangun kepercayaan konsumen, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi semua,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, menyampaikan bahwa pembangunan zona kuliner halal adalah bagian dari menciptakan ruang publik dan wisata berstandar halal dan thayyib (baik dan bersih).

“Balikpapan sudah dikenal sebagai kota yang ramah untuk berwisata. Dengan mayoritas penduduk muslim, tentu penting menghadirkan pilihan wisata yang halal dan thayyib,” ujar Robi Ariadi.

Bank Indonesia juga mengambil langkah konkret dengan mendorong UMKM menerapkan standar halal, termasuk pelatihan JULEHA (Juru Sembelih Halal) untuk pedagang ayam di kota ini.

“Seluruh pedagang ayam kita ambil dari pelatihan JULEHA yang sudah kita lakukan di Kota Udara. Insyaallah prosesnya benar, halal, dan thayyib,” jelasnya.

Tak hanya makanan, BI juga memastikan fasilitas pendukung seperti mushala, toilet bersih, dan tempat wudhu representatif tersedia di kawasan ini.

Taman Bekapai ditetapkan sebagai kawasan wisata halal percontohan pertama, yang nantinya akan direplikasi ke kecamatan lain.

“Nantinya akan kita perluas. Minimal satu kawasan wisata halal di setiap kecamatan. Kita mulai dari sini dulu, lalu replikasi ke Balikpapan Utara, Timur, dan kecamatan lainnya,” paparnya. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama