Siswanto: Penjaga Kos, Stres, dan Misteri Arya Daru

Siswanto: Penjaga Kos, Stres, dan Misteri Arya Daru

, -Siswanto, seorang penjaga kos di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, ikut merasakan dampak dari meninggalnya Arya Daru Pangayunan (39), seorang Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Siswanto, orang yang pertama kali melihat jenazah Arya Daru di kamar pada hari Selasa (8/7/2025) pagi, mengaku bahwa ketenteraman hidupnya terusik sejak kejadian itu.

Siswanto mengungkapkan bahwa dirinya tertekan karena menjadi pusat perhatian dan terus-menerus ditanyai tentang kematian Arya Daru, padahal ia tidak memiliki informasi apapun terkait hal tersebut.

Lelaki itu menjadi pusat perhatian karena hanya Siswanto yang terlihat terakhir kali di rekaman CCTV indekos sedang mengawasi kamar Arya Daru sesuai permintaan dari istri si korban.

Istri almarhum menghubungi Siswanto melalui telepon pada malam sebelum kejadian dan memohon bantuannya untuk memeriksa keadaan Arya Daru.

Siswanto meluapkan isi hatinya kepada Andi, seorang penjaga toko vape.

Siswanto mengutarakan keheranan kepada Andi terkait wafatnya diplomat tersebut.

Tak hanya itu, Siswanto pun mengungkapkan bahwa dirinya tertekan akibat perkara ini.

Andi menuturkan bahwa rekannya itu merasa tertekan karena terus-menerus diinterogasi. Menurut Andi, rekannya tidak memiliki informasi apapun terkait (kematian Arya), hal ini disampaikannya saat ditemui di lokasi pada hari Sabtu (12 Juli 2025).

Andi menambahkan bahwa Siswanto telah dijemput lagi oleh beberapa orang pada hari Sabtu yang lalu.

Akan tetapi, Andi tidak dapat memastikan apakah orang yang menjemput Siswanto itu seorang polisi atau bukan.

Baru saja dia tiba di sini, tak lama kemudian seseorang menjemputnya dengan mobil. Menurut Andi, saat pergi, dia tampak melihat sekeliling dengan raut wajah khawatir.

Selain itu, menurut pantauan CCTV pada hari Senin, 7 Juli 2025, sekitar pukul 22.30 WIB, terlihat adanya interaksi antara Arya Daru dan Siswanto.

Sebelum memasuki kamarnya, korban tampak menyapa Siswanto.

"Korban sempat terlihat sedang makan di dapur, kemungkinan setelah memesan makanan melalui Gojek," ujar Kompol Rezha Rahandhi, Kapolsek Metro Menteng, pada hari Rabu (9/7/2025).

"Sempat juga ia membuang sampah dan menyapa penjaga kos di bagian belakang. 'Ayo, Mas,' begitu saja," imbuhnya.

"Itu terlihat dari rekaman CCTV," imbuh Rezha.

Setelah itu, Arya Daru kembali masuk ke kamarnya dan tidak terlihat lagi.

"Iya, kamarnya dalam keadaan digrendel dari dalam. Jadi setelah terlihat sekitar pukul 22.30 WIB malam itu, tidak ada lagi yang melihat korban," terang Rezha.

Interaksi tersebut diketahui terjadi karena Arya Daru tengah makan malam.

Kesaksian Satpam

Sedangkan Endika Rahmat, satpam di lingkungan rumah indekos Arya Daru menyebut, wilayah tempatnya berjaga selama ini terbilang aman. 

Selama beberapa tahun menjadi satpam di permukiman warga itu, kata Endika, belum pernah ada tindak kriminal yang terjadi. 

"Enggak pernah (ada kejadian kriminal). Pastinya aman," ujar Endika saat ditemui, Minggu (13/7/2025). 

Pada saat mayat Arya Daru ditemukan Selasa (8/7/2025) pagi, Endika bekerja shift pagi yang dimulai pada pukul 08.00 WIB. 

Sehari sebelumnya atau Senin (7/7/2025), Endika juga bekerja shift pagi hingga pukul 20.00 WIB.  

Hingga Senin malam, Endika mengaku tidak melihat ada kejanggalan atau peristiwa aneh di indekos tersebut.  

Adapun pos satpam tempat Endika berjaga hanya berjarak 15 meter dari kos Arya Daru.

Siapa pun dapat memasuki permukiman tersebut tanpa perlu izin ke satpam. 

"Tidak ada hal aneh atau ganjil yang terjadi di rumah indekos itu," kata Endika.

Sampai saat Endika mengakhiri tugasnya sebagai penjaga keamanan dan digantikan oleh petugas lain, ia menyatakan tidak melihat Arya Daru kembali ke tempat kosnya.

Rekaman CCTV

Arya Daru ditemukan meninggal dunia dengan kepala dililit isolasi berwarna kuning dan jasadnya ditutupi selimut.

Akan tetapi, hal yang ganjil adalah polisi tidak mendapati adanya indikasi penganiayaan pada jasad korban. Oleh karena itu, jenazah tersebut dibawa ke RSCM guna menjalani proses autopsi.

"Ketika ditemukan, korban didapati sedang berbaring di ranjang dengan kepala dilakban dan tubuhnya diselimuti," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, pada hari Selasa (8/7/2025).

Selanjutnya, polisi mengamankan rekaman CCTV dan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, termasuk Siswanto.

Menurut rekaman CCTV, Siswanto tampak melewati depan kamar kos Arya Daru pada hari Selasa (8/7/2025) pukul 00.27.

Kala itu, Siswanto hanya memakai sarung bermotif kotak dan tidak berbaju, dengan sehelai kain putih tersampir di bahu sebelah kirinya.

Terlihat sedang menelepon dengan громкоговоритель, penjaga rumah kos ini sempat terdiam dan melihat ke arah kamar korban, kemudian melanjutkan langkahnya.

Tak lama berselang, dia tampak lagi berdiri agak lama di depan pintu kamar korban, kira-kira 22 detik, dan diperkirakan masih menelepon.

Kemudian, sekitar pukul 05.20 WIB, orang yang menjaga tempat kos tersebut tampak lagi berjalan bolak-balik di depan pintu kamar korban.

Akan tetapi, kali ini ia tampil dengan kemeja putih dan celana pendek sembari menenteng sapu.

Di tempat ini, Siswanto sempat melirik jendela kamar Arya Daru sebelum akhirnya tampak mengubah haluan.

Komunikasi terakhir Arya Daru dengan istrinya berlangsung pada hari Senin, 7 Juli 2025, sekitar pukul 9 malam.

Keesokan harinya, pukul 5 pagi, istri Arya Daru berusaha menghubunginya lagi, namun telepon genggamnya sudah tidak bisa tersambung.

Karena hingga jam 8 pagi tidak ada berita, istri korban meminta bantuan penjaga rumah kos untuk mengecek kamar suaminya.

Siswanto sebagai penjaga kos bersama satu orang lain lantas membuka paksa jendela kamar Arya Daru yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.

Usai insiden tersebut, rumah kos Arya Daru tampak lengang tanpa aktivitas penghuni yang terlihat.

Sementara, garis polisi masih melintang di depan kamar Arya Daru. 

Arya Daru diketahui merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

(TribunJakarta.com/TribunJakarta.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama