3 Kecamatan di Nganjuk Terdampak Tol Ngawi-Kertosono-Kediri, Pembebasan Tanah Segera Dilelang?

Gambar terkait 3 Kecamatan di Nganjuk Terbabat Tol Ngawi-Kertosono-Kediri,Pembebasan Tanah Segera Dilelang? (dari Bing)

medkomsubang Setelah beberapa kali tertunda, pembangunan Tol Kediri-Kertosono agaknya mulai mendapat kejelasan.

Proyek strategis nasional (PSN) ditargetkan bisa dimulai Juni nanti. Hal itu diungkapkan oleh Kabid Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda Kabupaten) Kediri Imam Malik.

Pria yang akrab disapa Malik mengatakan, sejak akhir Februari lalu pembebasan tanah di Kabupaten Kediri sudah mencapai 73,61 persen.

Sementara itu, untuk Nganjuk mencapai 60,85 persen. Sehingga, secara keseluruhan sudah mencapai 63,20 persen.

“Ketika sudah 75 persen, nanti bisa mulai dilakukan konstruksi,” ungkap Malik dilansir medkomsubang.

Jika pembebasan tanah bisa mencapai 70 persen di awal April ini, diperkirakan pertengahan tahun ini proyek sudah bisa mulai dilelang.

“Kemarin (awal April, Red) koordinasi dengan PPK (pejabat pembuat komitmen, Red), mudah-mudahan pertengahan tahun ini bisa dilelang,” lanjutnya.

Proses lelang fisik diperkirakan butuh waktu sekitar dua bulan. Setelah itu, pembangunan fisiknya bisa langsung dimulai.

Dengan tahapan itu, pemkab menargetkan konstruksi Tol Kediri-Kertosono bisa dimulai pada triwulan keempat tahun ini. Sehingga, pada triwulan pertama pada 2027 nanti proyek sudah rampung.

Terkait rencana pembangunan fisik tol yang terus molor, Malik tidak menampiknya. Hal tersebut menurutnya karena progress pembebasan tanah yang memang masih lambat.

“Target kemarin untuk triwulan II (2024, Red) adalah bisa mulai konstruksi, tapi ternyata pengadaan tanahnya agak terlambat,” jelasnya.

Di Kabupaten Kediri terdapat lima desa di dua kecamatan yang terdampak oleh proyek Tol Kediri-Nganjuk. Empat desa berada di Kecamatan Banyakan.

Meliputi Desa Banyakan, Ngablak, Sendang, dan Maron. Kemudian, Desa Bakalan, Grogol juga ikut terdampak proyek strategis nasional tersebut.

Proyek besar jalan tol Kertosono-Kediri saat ini masih terus dikebut, dan akan melintasi kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri.

Progres pembebasan lahan untuk jalan tol segmen Kertosono-Kediri sepanjang 20,3 km telah mencapai 46,8 persen hingga awal Juli 2024.

Arie Irianto, Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), anak perusahaan PT Jasa Marga yang mengelola Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri menjelaskan, pembebasan lahan untuk jalan tol ini berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

"Secara keseluruhan pembebasan lahan untuk Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri segmen Kertosono-Kediri meliputi 2.732 bidang di 21 desa yang berada di lima kecamatan yakni Sukomoro, Tanjunganom, Prambon, Banyakan, dan Grogol," katanya, seperti dikutip medkomsubang, Jumat (19/7/2024).

Total pembayaran uang ganti kerugian (UGK) telah mencapai Rp1,2 triliun dengan skema pembayaran langsung oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri segmen Kertosono-Kediri melintasi dua kabupaten yaitu sepanjang 18,3 km terletak di Kabupaten Nganjuk dan 2 km di Kabupaten Kediri.

Untuk diketahui, hingga Juli 2024 PT JNK mencatat pembebasan lahan di dua kabupaten tersebut yaitu mencapai 42,7 persen untuk Kabupaten Nganjuk dan 64,8 persen untuk Kabupaten Kediri.

Arie menambahkan, dengan progres saat ini, PT JNK terus mendukung Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mempercepat pembebasan lahan untuk segmen Kertosono-Kediri, agar target dari pengerjaan konstruksi bisa sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

PT JNK saat ini juga telah mendapatkan Rencana Teknik Akhir (RTA) untuk segmen jalan tol tersebut.

Jadwal konstruksi akan menyesuaikan dengan ketersediaan lahan.

Jalan tol yang menghubungkan Kabupaten Nganjuk sendiri diketahui membutuhkan lahan sebesar 1.768.183,54 m2.

Dari lahan 1.768.183,54 m2 nantinya akan melewati 3 Kecamatan dan 16 Desa di Kabupaten Nganjuk.

Rencananya proyek jalan tol Kertosono-Kediri ini nantinya akan menghubungkan 2 Kabupaten di Jawa Timur yakni Nganjuk dan Kediri.

Setidaknya 16 desa di Kabupaten Nganjuk terdampak proyek jalan tol Kertosono-Kediri.

Proyek jalan tol Kertosono-Kediri juga merupakan kelanjutan dari Tol Ngawi-Kertosono yang telah selesai dibangun.

Berikutnya khusus untuk Kabupaten Nganjuk sendiri diketahui membutuhkan lahan sebesar 1.768.183,54 m2.

Dari lahan 1.768.183,54 m2 nantinya akan melewati 3 Kecamatan dan 16 Desa di Kabupaten Nganjuk.

3 Kecamatan tersebut adalah Sukomoro, Prambon, dan Tanjunganom.

Berikut 16 desa yang terdampak proyek jalan tol Kertosono-Kediri:

1. Kecamatan Prambon

- Desa Sanggarahan

- Desa Sugihwaras

- Desa Tanjung Tani

- Desa Baleturi

- Desa Watudandang

- Desa Rowoharjo

- Desa Singkalanyar

- Desa Gondanglegi

- Desa Tegaron

2. Kecamatan Sukomoro

- Desa Nglundo

- Desa Kedungsuko

3. Kecamatan Tanjunganom

- Desa Wates

- Desa Sambirejo

- Desa Banjaranyar

- Desa Sumberkepuh

- Desa Ngadirejo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama