Kronologi Dua Pesawat Saudia Airlines yang Mengangkut Jemaah Haji Mendapatkan Ancaman Bom

Pesawat Saudi Airlines SV 5688 rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya yang mengangkut jemaah haji Indonesia kembali mendapatkan ancaman bom dan mendarat darurat di Bandara Kualanamu pada Sabtu (21/6). Ini merupakan peristiwa kedua setelah sebelumnya kejadian serupa menimpa pesawat Saudi Airlines Jeddah-Jakarta pada Selasa (17/6).

Pada Sabtu (21/6), ancaman bom melalui telepon diterima oleh Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC. Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 kemudian memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah menerima ancaman bom. Keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.

Berbeda dengan peristiwa pertama, di mana ancaman bom diterima melalui surat elektronik. Pilot kemudian memutuskan untuk melakukan perubahan rute dengan mendarat di Bandara Kualanamu.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa dalam laporannya menjelaskan bahwa penanganan (perlakuan darurat) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu.

  • Saudia Airlines yang Mendarat Darurat, Bobby Siapkan Penginapan bagi Penumpang
  • Ancaman Bom, Pesawat Saudi Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
  • Menteri Perhubungan RI Minta Saudi Airlines Layani Penerbangan Haji dari Kertajati

“Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan” pengobatan darurat Sebagai bagian dari pemeriksaan, seluruh penumpang dan kru pesawat diperiksa, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kabin pesawat dan kompartemen kargo ( barang bawaan penumpang )," kata Asri Santosa.

Asri menambahkan pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang telah selesai dilakukan dan dilanjutkan pemeriksaan pesawat secara gabungan oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

Operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu tidak terganggu. "Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya," ucap Asri.

Tidak Ditemukan Bom

Namun demikian, tidak ditemukan bom dalam dua kasus tersebut. "Pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat sudah dilaksanakan dan dinyatakan aman," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan bahwa TNI melalui Kodam I/Bukit Barisan menurunkan satu satuan setingkat kompi (SSK) Yonkav 6/NK dan satu satuan setingkat peleton (SST) Jihandak Yonzipur 1/DD, yang didukung oleh satu SST Kopasgat TNI AU dan satu SST Gegana Brimob Polda Sumatera Utara.

Further, he said that as of 18.30 WIB, all passengers had been secured and placed in three hotels around the airport area. The passengers were safe and flown to Surabaya on Sunday (22/6), at 03.30 WIB with the same aircraft.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan semua pihak yang terkait dengan keamanan penerbangan jemaah haji.

Lukman menyampaikan kedua penerbangan telah ditangani sesuai dengan protokol kontinjensi yang berlaku. Setelah melalui penilaian menyeluruh, ancaman yang diterima dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoaks oleh otoritas terkait.

"Sebagai langkah antisipasi menghadapi insiden yang serupa, kami telah melakukan koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom," kata Lukman.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama