
, Jakarta - Pemakaian sinar XPenggunaan sinar X masih diperdebatkan hingga saat ini karena dikhawatirkan efek buruknya bagi kesehatan, terutama bagi ibu hamil. Jadi, apakah benar radiasi sinar X berbahaya bagi perkembangan janin?
Dikutip dari Mayo Clinic, Secara umum, radiasi sinar X yang diterima ibu hamil biasanya tidak menimbulkan efek negatif yang signifikan.janinUmumnya, keuntungan yang didapatkan dari informasi medis melalui penggunaan sinar X lebih signifikan dibandingkan potensi bahayanya.
Penggunaan radiasi sinar-X untuk mengidentifikasi gangguan kesehatan disebut sebagai diagnosis melalui pencitraan, yang umumnya memanfaatkan radiasi dengan kadar yang kecil. Beberapa jenis pemeriksaan tidak menargetkan organ reproduksi secara langsung, contohnya sinar-X pada gigi, kepala, tangan, kaki, atau dada.
Meskipun demikian, penggunaan apron timbal saat hamil umumnya tidak dibutuhkan untuk jenis pemeriksaan sinar X ini. Akan tetapi, sinar X yang diarahkan ke area perut, pinggang bawah, atau panggul berpotensi langsung memaparkan radiasi ke bagian perut.
Tingkat bahaya radiasi bagi janin bervariasi, tergantung pada usia kandungan, dosis radiasi, dan tipe sinar-X yang dipakai. Untungnya, staf medis memiliki cara untuk meminimalkan risiko paparan radiasi pada janin.
Paparan sinar-X dosis tinggi pada area perut di awal kehamilan dapat menimbulkan risiko bagi perkembangan janin. Radiasi dengan kadar ekstrem selama dua minggu pertama setelah konsepsi berpotensi memicu terjadinya keguguran.
Terlalu banyak terpapar selama dua bulan pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan bawaan, misalnya:
- Janin tumbuh lebih lambat dari seharusnya (gangguan pertumbuhan janin).
- Ukuran kepala bayi yang lebih kecil dari normal saat lahir (mikrosefali).
- Kelainan bentuk pada tulang, mata, atau organ genital.
Pada usia kehamilan antara 8 hingga 15 minggu, paparan radiasi dengan dosis yang tinggi juga meningkatkan risiko gangguan kemampuan belajar pada anak. Namun tingkat radiasi yang menyebabkan kondisi ini jauh lebih tinggi daripada dosis sinar X yang biasa digunakan untuk diagnosis medis.
Sementara itu, dilansir dari Health Physics Society, saat Anda melakukan rontgen dada di rumah sakit atau klinik yang terpercaya, janin Anda tidak terpapar langsung oleh radiasi sinar X. Radiasi yang mengenainya adalah radiasi hamburan (scatter) kemungkinan zat tersebut sampai ke embrio sangat kecil dan tidak akan memperbesar risiko bayi lahir cacat atau keguguran.
Fokus utama terkait penggunaan sinar X adalah jumlah radiasi yang dihasilkan. Penting untuk dipahami bahwa tubuh manusia secara alami memiliki kandungan radioaktif dan kita pun terus-menerus menerima radiasi dari lingkungan sekitar yang tak terhindarkan. Janin yang sedang tumbuh tidak akan menerima radiasi dalam jumlah yang berpotensi menyebabkan gangguan perkembangan signifikan.
Jika Anda sehat, berusia muda, dan tidak memiliki catatan masalah reproduksi atau perkembangan, baik pada diri sendiri maupun keluarga, risiko dasar Anda mengalami cacat lahir sekitar 3 persen, dan risiko keguguran sekitar 15 persen. Risiko ini secara alami ada pada setiap wanita sejak awal kehamilan.
Oleh karena itu, perlu diingat bahwa sebelum menjalani pemeriksaan medis menggunakan sinar X, penting untuk memberitahukan petugas medis jika Anda sedang dalam kondisi hamil.kehamilanDengan cara ini, dokter bisa memodifikasi prosedur untuk meminimalkan tingkat radiasi yang diterima pasien.