Perjuangan Cecep Menembus ITB: Berjualan, Belajar di Sawah, hingga Meraih Beasiswa Dedi Mulyadi

INDRAMAYU, medkomsubang – Keputusan dan kerja keras Cecep Nurrokhman, pemuda asal Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, membuahkan hasil manis.

Di tengah keterbatasan ekonomi, Cecep berhasil lolos menjadi mahasiswa baru di Institut Teknologi Bandung (ITB), kampus ternama yang selama ini hanya ia tulis dalam daftar mimpi sejak SMP.

"Tentunya saya sangat senang sekali, karena impian saya ingin bisa masuk ITB. Sedari saya kecil, dari SMP, saya sudah buat list bahwasanya saya ingin masuk ITB," kata Cecep dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (26/5/2025).

Didikan Sederhana, Mimpi Besar

Cecep lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai petani dan ibunya berjualan jajanan untuk membantu keuangan keluarga. Sejak kecil, orangtuanya menanamkan nilai hidup prihatin dan mandiri.

"Awalnya terdengar tidak mungkin saya masuk ITB, cuma berkat dukungan dan support orangtua serta kakak saya, dan usaha saya juga belajar setiap hari hingga bisa dapat beberapa penghargaan, sehingga yang tadinya tidak mungkin itu kini jadi mungkin," katanya.

Cecep bahkan tidak segan membantu orangtuanya berjualan di sekolah saat masih duduk di bangku SMA Negeri 1 Sukagumiwang. Uang hasil jualan digunakan untuk keperluan sekolah dan tambahan uang saku.

Diganjar Beasiswa Gubernur Jabar

Prestasi akademik Cecep juga membawanya menerima beasiswa dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Beasiswa itu datang tanpa ia duga sebelumnya.

"Saya sebenarnya tidak menyangka bakal dapat beasiswa tersebut karena memang tidak mendaftar apa pun," ucap Cecep.

Beasiswa tersebut diberikan kepada calon mahasiswa asal Jawa Barat yang memiliki kendala finansial namun lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri.

"Mungkin itu, harus lolos dulu seleksi dan ini programnya juga dikhususkan untuk anak Jawa Barat yang terkendala biaya," jelasnya.

Ingin Jadi Pengajar

Cecep tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Ia bercita-cita menjadi seorang pengajar profesional dan ingin berkontribusi bagi dunia pendidikan Indonesia.

"Cita-citaku sendiri karena sedari kecil aku sudah senang dengan belajar dan yang berbau dengan pendidikan, aku ingin sekali berkontribusi di dunia pendidikan Indonesia dengan menjadi seorang pengajar," tutur Cecep.

Dia juga berharap agar anak-anak muda dari Indramayu dan daerah lainnya di Jawa Barat bisa termotivasi untuk terus belajar dan tidak menyerah karena keterbatasan ekonomi.

Gubernur: Gantungkan Cita-Cita Se tinggi Langit

Sebagai bagian dari Program Orang Tua Asuh, Dedi Mulyadi memberikan bantuan pendidikan senilai Rp 20 juta dan satu unit laptop kepada Cecep dan 21 mahasiswa ITB lainnya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Bantuan diserahkan dalam seremoni di Bale Sri Baduga, Purwakarta.

“Insyaallah, dengan semangat ini, yakin bahwa kita punya kemampuan, dan yang paling utama, kita punya tujuan. Tidak ada keberhasilan yang hanya mengandalkan otak, tapi juga hati,” kata Dedi Mulyadi.

Dia menekankan, anak muda di Jabar harus terus didorong agar dapat menyelesaikan pendidikan tinggi dan nantinya menjadi agen perubahan.

"Saya mengutip Bung Karno, 'Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Jika jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang.' Hari ini, adik-adik sudah menggapai salah satu bintang itu: diterima di ITB," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Cecep Penerima Beasiswa Dedi Mulyadi, Lolos Masuk ITB, Sejak Kecil Didik Hidup Prihatin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama