KABAR-PANGANDARAN.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Prabowo–Gibran kini menjadi salah satu program nasiona...

KABAR-PANGANDARAN.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Prabowo–Gibran kini menjadi salah satu program nasional paling besar dan berdampak langsung bagi masyarakat. Selain membantu meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, program ini juga membuka lapangan kerja baru bagi ribuan warga di seluruh Indonesia.
Namun, di balik suksesnya ribuan porsi makanan bergizi yang tersaji setiap pagi, ada perjuangan luar biasa dari para tenaga dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mereka bekerja tanpa lelah, memastikan bahan makanan segar, proses memasak higienis, dan distribusi berjalan tepat waktu.
Yang menarik, sistem kerja di dapur MBG sangat berbeda dengan pekerjaan kantoran. Tidak ada jam 9 pagi sampai 5 sore. Sebaliknya, sebagian besar tenaga dapur bekerja saat orang lain sedang tidur. Mereka memulai aktivitas sejak malam hingga dini hari agar makanan siap disalurkan ke sekolah tepat pukul 07.00 pagi. Disiplin waktu dan kerja tim menjadi kunci agar seluruh proses berjalan mulus.
Sistem Shift di Bagian Persiapan MBG
Jam kerja bagian persiapan dapur MBG dibagi menjadi beberapa shift, menyesuaikan kebutuhan operasional dan kapasitas dapur di masing-masing daerah. Tujuannya agar setiap tahap — mulai dari persiapan bahan, memasak, hingga pengantaran — berjalan berkesinambungan tanpa menimbulkan penumpukan pekerjaan.
Berikut pembagian waktu kerja yang umumnya diterapkan di banyak dapur MBG:
Tim Persiapan Bahan (20.00 – 03.00 WIB)
Tim ini memegang peran penting sebagai fondasi awal seluruh proses. Mereka bertugas mencuci, memotong, dan menyiapkan bahan segar seperti sayur, daging, dan bumbu. Semua dilakukan di malam hari agar proses memasak bisa dimulai lebih cepat.
Tim Memasak (23.00 – 08.00 WIB)
Dapur mulai hidup pada jam-jam ini. Para juru masak bekerja memastikan cita rasa, nilai gizi, dan kebersihan setiap menu terjaga sesuai standar. Tekanan waktu cukup tinggi karena semua makanan harus selesai sebelum armada pengantar berangkat.
Tim Pengemasan (03.00 – 10.00 WIB)
Setelah makanan matang, tim pengemasan bertugas membagi dan mengemas porsi dengan standar higienitas ketat. Proses ini harus cepat tapi tetap rapi, karena keterlambatan satu jam saja bisa mengganggu jadwal distribusi.
Tim Pengantaran (06.30 – 09.00 WIB)
Saat fajar menyingsing, tim pengantaran bergerak mengirim makanan ke sekolah-sekolah penerima. Ketepatan waktu sangat penting agar makanan masih dalam kondisi hangat dan layak konsumsi saat tiba di lokasi.
Tim Cuci Wadah (12.00 – 20.00 WIB)
Setelah semua kegiatan selesai, tim pencucian memastikan seluruh peralatan, wadah, dan dapur bersih kembali. Mereka menjadi penutup dari siklus harian dapur MBG sebelum aktivitas kembali dimulai malam hari.
Apakah Ada Hari Libur untuk Pekerja MBG?
Secara umum, jam kerja di dapur MBG bersifat rotasi. Artinya, meski kegiatan berlangsung setiap hari, para relawan dan tenaga dapur mendapat hari libur bergantian. Hal ini diterapkan agar tim tetap bugar dan tidak mengalami kelelahan berlebih, mengingat pekerjaan berlangsung hingga larut malam.
Beberapa dapur juga memberikan libur tambahan pada akhir pekan atau saat sekolah libur panjang. Namun, di wilayah dengan volume kerja tinggi, sistem shift rolling diterapkan agar operasional tetap berjalan meski sebagian tenaga sedang istirahat.
Bekerja di dapur MBG memang menuntut ketahanan fisik dan kedisiplinan tinggi. Tapi bagi para relawan dan tenaga dapur, setiap piring makanan yang mereka siapkan punya makna besar yaitu memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan bersemangat belajar.
Dengan sistem shift yang rapi, koordinasi solid, dan semangat pengabdian, para pekerja dapur MBG menjadi bagian penting dari suksesnya program nasional ini — pahlawan tanpa tanda jasa di balik setiap sarapan bergizi yang sampai ke tangan para siswa.***