Menguasai Bahasa Indonesia Kelas 7: Panduan Lengkap Persiapan Ujian Akhir Semester Ganjil Memasuki akhir semester ganjil, siswa kelas 7 dih...
Menguasai Bahasa Indonesia Kelas 7: Panduan Lengkap Persiapan Ujian Akhir Semester Ganjil
Memasuki akhir semester ganjil, siswa kelas 7 dihadapkan pada Ujian Akhir Semester (UAS) atau Penilaian Akhir Semester (PAS). Salah satu mata pelajaran yang krusial adalah Bahasa Indonesia. Untuk membantu para siswa mempersiapkan diri secara optimal, artikel ini menyajikan rangkuman prediksi soal PAS/UAS Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 1, lengkap dengan penjelasan dan kunci jawaban. Pemahaman mendalam terhadap materi teks deskripsi, teks cerita fantasi, teks prosedur, puisi rakyat, serta kaidah kebahasaan akan menjadi kunci kelancaran dalam menjawab soal-soal ujian.
Memahami Teks Deskripsi: Menggambarkan Dunia Melalui Panca Indera
Teks deskripsi memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi dengan cara menggambarkan objek secara rinci, seolah-olah pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium, bahkan mengecapnya secara langsung. Kemampuan ini sangat bergantung pada penggunaan citraan atau imaji yang kuat.
-
Citraan Pendengaran: Menggambarkan bunyi-bunyian.
- Contoh: "Di tengah malam hanya terdengar suara serangga malam." (Soal 1)
- Contoh: "Suara pesawat terdengar dari kejauhan." (Soal 4)
-
Citraan Penglihatan: Menggambarkan apa yang dapat dilihat oleh mata.
- Contoh: "Terumbu karang tampak berwarna-warni sangat indah." (Soal 2)
- Contoh: "Gentengnya dicat dengan warna biru." (Soal 4)
-
Citraan Pencecapan: Menggambarkan rasa.
- Contoh: "Gudeg Jogja memiliki rasa manis yang khas." (Soal 3)
-
Citraan Perabaan: Menggambarkan sentuhan atau tekstur.
- Contoh: "Angin membelai lembut wajahku." (Soal 4)
Selain citraan, teks deskripsi juga sering menggunakan majas untuk memperkaya gaya bahasa. Salah satu yang umum adalah majas simile, yang membandingkan dua hal berbeda menggunakan kata-kata seperti "bagai", "laksana", "seperti", atau "bak".
- Contoh: "Mukanya bulat dengan alis tipis seperti semut beriring." (Soal 5)
Penting juga untuk membedakan majas personifikasi, yang memberikan sifat manusia pada benda mati atau hewan.
- Contoh majas personifikasi: "Mobil itu batuk-batuk dan menyemburkan asap hitam saat lewat di depanku." (Soal 6)
- Kalimat yang bukan personifikasi: "Sudah dua hari ini Andi batuk dan demam" (Soal 6), karena batuk dan demam adalah kondisi yang dialami manusia.
Paragraf yang termasuk dalam teks deskripsi akan fokus pada penggambaran detail sebuah objek.
- Contoh paragraf deskripsi: "Panggung dengan ukuran yang cukup luas berdiri di tepi sebuah lapangan. Para penonton sudah tumpah ruah memenuhi lapangan. Namun, suasana panggung masih gelap. Ratusan lampu penerang belum dinyalakan. Dari tengah lapangan, para penonton terdengar riuh memanggil sebuah nama penyanyi yang akan tampil dalam konser di lapangan itu." (Soal 13)
Dalam teks deskripsi, seringkali terdapat kalimat utama yang kemudian diperinci dengan kalimat-kalimat lain.
- Contoh: Kalimat utama "Ibuku adalah orang yang sangat baik." dapat diperinci dengan "Beliau suka menolong orang." (Soal 11).
Untuk mengidentifikasi topik sebuah teks deskripsi, perhatikan objek utama yang digambarkan secara mendalam.
- Contoh: Teks yang menggambarkan keindahan pantai pada sore hari dengan detail warna langit, air, dan embusan angin, jelas membahas tentang "Keindahan Pantai Parangtritis pada sore hari." (Soal 16).

Menjelajahi Dunia Imajinasi: Ciri Khas Teks Cerita Fantasi
Teks cerita fantasi membuka pintu ke dunia imajinasi dan khayalan yang melampaui kenyataan. Genre ini memiliki ciri-ciri unik yang membedakannya dari jenis teks narasi lainnya.
Ciri Umum Teks Cerita Fantasi:
- Ide cerita terbuka: Memberikan kebebasan bagi penulis untuk berkreasi tanpa batasan realitas.
- Menggunakan latar lintas waktu: Cerita bisa berlatar masa lalu, masa kini, masa depan, atau bahkan beberapa periode waktu sekaligus.
-
Mengandung keanehan: Kejadian, tokoh, atau objek yang muncul tidak lazim atau tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
-
Contoh ciri cerita fantasi: "Nono berjumpa dengan Saarce si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi burung kenari." (Soal 8) – kemampuan mengubah diri adalah keajaiban.
Struktur teks cerita fantasi umumnya mengikuti alur pengenalan, pengembangan konflik, hingga penyelesaian.
-
Orientasi: Bagian awal cerita yang memperkenalkan tokoh, latar, dan situasi awal.
- Contoh: "Dahulu kala ada seorang anak yang sangat baik dan pintar, namanya Ely. Ely anak yang sangat baik dan pintar. Suatu ketika peristiwa terjadi pada malam yang sunyi, ada sebuah cahaya yang masuk ke kamar Ely. Lalu Ely mengikutinya, dan sampailah di titik cahaya itu. Dia melihat sesosok wanita cantik bagaikan peri." (Soal 10)
-
Komplikasi: Bagian di mana masalah atau konflik mulai muncul dan berkembang.
- Contoh: "Aku masih takut dengan monster itu, tetapi aku harus menyelamatkan Jerry. Aku terbang dengan sayapku. Tiba-tiba muncul sebuah busur panah di tanganku. Aku belum pernah memanah sebelumnya, tetapi apa salahnya aku mencoba." (Soal 23)
-
Resolusi: Bagian akhir cerita yang berisi penyelesaian masalah atau konflik.
- Contoh: "'Nggak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat,' Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza membawa air minum untukku. Tidak menyangka aku bisa berhasil dikembalikan dan hidup lagi secara biasa. Manusia purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum masehi." (Soal 17)
Latar dalam cerita fantasi bisa berupa tempat atau waktu yang spesifik, namun seringkali dibalut dengan unsur imajinatif.
- Contoh latar tempat: "Rumah" (Soal 18), "Malam" (Soal 19).
- Contoh latar suasana: "Menegangkan" (Soal 22), menggambarkan suasana pertempuran.
Dalam cerita fantasi, penulis dapat menggunakan sudut pandang orang pertama ("aku") atau orang ketiga ("ia", "dia", nama tokoh).
- Contoh sudut pandang orang pertama: "Manusia purba itu harus hidup. Setiap mahkluk berhak untuk hidup. Aku yang membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya." (Soal 21)
Cerita fantasi seringkali melibatkan unsur keajaiban yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
- Contoh: "Ternyata sepulang dari sana selalu ada benda yang terbawa tanpa sepengetahuan mereka." (Soal 37)
Tokoh utama dalam cerita fantasi adalah karakter sentral yang paling banyak terlibat dalam alur cerita.
- Contoh: Dalam percakapan antara Dini dan Dina, tokoh utama adalah Dina. (Soal 38)
Teks Prosedur: Panduan Melakukan Sesuatu
Teks prosedur berisi langkah-langkah atau instruksi untuk melakukan sesuatu. Penulisan judul teks prosedur harus mengikuti kaidah ejaan yang benar, yaitu menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata penting.
- Contoh penulisan judul yang benar: "Cara Mudah Membuat Donat Kentang" (Soal 9)
Puisi Rakyat: Warisan Budaya Berirama
Puisi rakyat merupakan warisan budaya yang berkembang di masyarakat dan terikat oleh aturan penulisan tertentu. Jenis-jenis puisi rakyat yang umum dikenal adalah pantun, gurindam, dan syair.
-
Pantun: Terdiri dari empat baris, dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi. Pola rima biasanya a-b-a-b.
- Contoh pantun nasihat: "Lepas dijemur baju dilipat / Disimpan dalam almari lama / Jangan kita tinggalkan shalat / Karena shalat tiang agama." (Soal 35, 36)
-
Syair: Setiap bait terdiri dari empat baris, dan setiap baris memiliki makna yang saling berkaitan. Pola rima biasanya a-a-a-a.
- Contoh syair: "Carilah ilmu yang bermanfaat / Janganlah menyerah sampai kau dapat / Gunakanlah ilmu secara tepat / Agar berguna bagi masyarakat." (Soal 32, 33)
-
Gurindam: Terdiri dari dua baris, baris pertama berisi soal atau masalah, dan baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah tersebut.
Kaidah kebahasaan dalam puisi rakyat bisa beragam, termasuk kalimat pernyataan, perintah, larangan, atau majemuk.
- Contoh kaidah kebahasaan pada larik pertama puisi rakyat: "Libur panjang sangat lama" merupakan kalimat pernyataan. (Soal 34)
Kaidah Kebahasaan: Memperbaiki Tampilan Bahasa
Penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat sangat krusial dalam penulisan Bahasa Indonesia.
Penggunaan Huruf Kapital:
Huruf kapital digunakan pada: * Awal kalimat. * Nama diri (orang, tempat, benda). * Huruf pertama dalam petikan langsung. * Nama geografi (pulau, provinsi, selat).
- Contoh perbaikan huruf kapital: "Pantai Senggigi terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat." (Soal 24)
- Contoh perbaikan huruf kapital: "Pulau Jawa dan Sumatra dipisahkan oleh Selat Sunda." (Soal 25)
- Contoh perbaikan huruf kapital: "Ayah baru saja kembali dari Pulau Bali dan membawa oleh-oleh jeruk bali." (Soal 26)
- Contoh penggunaan huruf kapital yang salah: "Rana dan rani adalah anak ibu Tuti." (Soal 40), seharusnya "Rana dan Rani adalah anak Ibu Tuti."
Penggunaan Tanda Koma (,):
Tanda koma digunakan untuk: * Memisahkan unsur dalam perincian atau daftar. * Contoh: "Ia membeli kopi, kain, dan tas sebagai oleh-oleh untuk para sahabatnya." (Soal 27) * Memisahkan anak kalimat dan induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat. * Contoh: "Jika saya mampu, saya akan membiayai pendidikan anak itu." (Soal 28) * Memisahkan sapaan dalam kalimat langsung. * Contoh: "Selamat malam kakak-kakak, selamat datang di Desa Denge." (Soal 29)
Ejaan Kata:
Perhatikan penulisan kata-kata yang berhubungan dengan nama geografi atau gelar.
- Contoh kesalahan ejaan: "Danau toba terletak di Pulau Sumatra." (Soal 30), seharusnya "Danau Toba terletak di Pulau Sumatra."
Kosakata: Sinonim dan Antonim
Memperkaya kosakata adalah salah satu aspek penting dalam menguasai Bahasa Indonesia. Memahami sinonim (persamaan kata) dan antonim (lawan kata) akan sangat membantu.
- Sinonim dari kata "indah" antara lain "elok", "permai", dan "cantik". Kata "amazing" bukan sinonim dalam Bahasa Indonesia. (Soal 39)
Dengan memahami berbagai aspek materi ini, siswa diharapkan dapat menghadapi PAS/UAS Bahasa Indonesia dengan lebih percaya diri dan meraih hasil yang memuaskan.